30 Januari 2018

Cara Mengukur Tahanan Pada Cut-Out (Regulator) Toyota Kijang Super

Cara Mengukur Tahanan Pada Cut-Out (Regulator)
Cara Mengukur Tahanan Pada Cut-Out (Regulator)

Cut-out (sering dibaca: ketot) atau remi atau voltage regulator adalah salah satu komponen yang sangat vital pada mobil Toyota Kijang Super (5K). Alat ini berfungsi sebagai pengatur tegangan yang dihasilkan oleh alternator atau dinamo ampere yang disuplai ke aki agar tegangannya tetap di kisaran angka 13,8 - 14,8 volt.

Apabila alat ini mengalami kerusakan atau ada kesalahan dalam penyetelan, maka akan menyebabkan kinerja mobil menjadi tidak optimal. Biasanya akan terjadi 2 hal, yaitu kelebihan tegangan (over charge) atau kekurangan tegangan (under charge). Hal yang paling fatal adalah apabila terjadi kasus over charge di mana aki akan mengalami kelebihan tegangan yang bisa menyebabkan aki menjadi panas dan bisa meledak.

Pada kasus kerusakan biasanya yang lazim terjadi adalah terbakarnya gulungan tembaga, putusnya kabel dan terbakarnya terminal atau socket. Hal ini sangat mudah mendeteksinya, yaitu cukup dengan melihat kondisi fisiknya.

cek kondisi fisik
cek kondisi fisik
contoh gulungan tembaga yang bekas terbakar
contoh gulungan tembaga yang bekas terbakar

Selain pemeriksaan fisik pada komponen-komponennya, cara lain yang bisa dilakukan adalah mengukur nilai tahanan atau hambatan pada masing-masing terminal atau socket-nya. Terdapat 6 buah pin pada socket, yaitu pin B, F, N, E, IG dan L. Di mana B, F, N dan E terhubung ke alternator atau dinamo ampere, IG terhubung ke kunci kontak dan sekring mesin (engine), dan L terhubung ke lampu indikator pengisian aki. Oh iya, untuk mengukurnya diperlukan alat berupa ohm meter atau multitester yang disetel dengan fungsi ohm meter.

multitester diatur ke fungsi ohm meter
multitester diatur ke fungsi ohm meter
keterangan bagian pada terminal atau socket
keterangan bagian pada terminal atau socket

Ukuran ideal hambatan atau tahanan antar terminal adalah sebagai berikut:
  • IG - F (voltage regulator)
    - terbuka = 0 ohm
    - tertutup = sekitar 11 ohm
    .
  • L - E (voltage relay)
    - terbuka = 0 ohm
    - tertutup = sekitar 100 ohm
    .
  • B - E (voltage relay)
    - terbuka = tak terhingga
    - tertutup = sekitar 100 ohm
    .
  • B - L (voltage relay)
    - terbuka = tak terhingga
    - tertutup = 0 ohm
    .
  • N - E
    sekitar 23 ohm

A1-B1 = voltage regulator, A2-B2 = voltage relay
A1-B1 = voltage regulator, A2-B2 = voltage relay
tekan A1 atau A2 untuk mengukur tahanan pada posisi tertutup
biarkan A1 atau A2 untuk mengukur tahanan pada posisi terbuka

Tonton video-nya di sini:

Artikel terkait:

4 komentar:

  1. Mf Bos kalau telah ditekuk maksimal plat voltage regulator, tp pengisian accu d rpm tinggi kurang dari 14,0 Volt. Cek magnet altenator dg kunci pas masih bisa narik, ada daya tarik Magnit. TKS Sblmnya atas jwbanya dan baru kali ini mengucapkan TKS setelah sekian lama NYONTEK tips merawat Mobil Kisup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cek pengkabelan dan socket.
      kalau ada aki yang lain, coba akinya ditukar, lalu dites, kalau tidak ada perubahan bisa jadi regulator-nya sudah lemah. ^,^

      Hapus
  2. Regulator seperti ini sebenarnya ribet meski bisa di setel pada plat totemnya,cm bth sedikit skil.
    Kebanyakan tmn2 yg masih pake alternatif lawas saya rubah pake yg IC,ada memang beberapa yg saya bikinkan IC sendiri pake final transistor switch 3055,keluaran voltasenya bisa diatur pake variable resistor.
    By the way..penjelasannya sngt bagus,pasti mudah di fahami org awam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, kasus di lapangan sudah banyak yang pakai model ic-regulator, baik yang model terpisah atau yang ic-regulator satu paket dengan alternator.
      terima kasih sudah berkunjung. ^,^

      Hapus