3 Desember 2014

Cara Mengetahui Alternator Mengalami Kerusakan Pada Toyota Kijang Super (5K)

Alternator Kijang Super (5K)
Alternator Kijang Super (5K)

Yups, yang namanya mobil tua pasti ada saja masalahnya, hehehehe. Contoh kasus yang akan aku bahas kali ini adalah tentang masalah pada sistem pengisian (charging). Jika membahas tentang sistem pengisian pada sebuah mobil, maka komponen-komponen yang sering dijadikan tersangka dan divonis mengalami kerusakan adalah aki, alternator, regulator, sekring dan pengkabelan (wiring).

Nah, pada tulisan kali ini aku akan memberi tahu tentang bagaimana cara mengetahui jika alternator atau dinamo ampere atau dinamo cas atau dinamo jalan mengalami kerusakan pada mobil Toyota Kijang Super (5K). Metode ini juga berlaku untuk mobil jenis lainnya, hanya saja berbeda di beberapa komponen dan letaknya.

lampu indikator aki
lampu indikator aki

Munculnya masalah pada sistem pengisian secara mudah diketahui dengan menyalanya lampu indikator bergambar aki (biasanya berwarna merah) ketika mesin dalam posisi hidup. Lampu indikator bisa dalam keadaan menyala secara terus-menerus ataupun menyala dengan berkedip. Nah, apabila anda menjumpai hal seperti ini di mobil anda, jangan diabaikan karena bisa saja mobil yang sedang anda kendarai tiba-tiba mogok di tengah jalan.

indikator voltmeter
indikator voltmeter

Apabila mobil anda sudah dilengkapi dengan pembaca tegangan aki (voltmeter), maka masalah pada sistem pengisian akan lebih mudah diketahui. Pada gambar di atas contohnya, voltmeter menunjukkan angka 11,9 volt ketika mesin menyala. Nah, ini tandanya aki mengalami undercharge atau kurang tegangan. Normalnya pada posisi mesin menyala tanpa beban, tegangan aki akan berada di sekitar angka 13,5 - 14,5 volt. Hal ini menandakan alternator tidak menyuplai arus ke aki atau ada hambatan di sistem pengisian.

Jika hal ini diabaikan atau mobil terus dipaksakan berjalan, maka lama-kelamaan tegangan pada aki akan habis. Sebagai saran, apabila anda mengalami hal seperti ini di jalan atau darurat, maka pilihan amannya ada dua, yaitu jalan terus menuju ke rumah atau langsung menuju ke bengkel terdekat. Segera matikan AC, tape dan perangkat elektronik yang sifatnya hiburan di mobil anda. Serta minimalkan juga penggunaan klakson, lampu rem dan lampu sein.

Usahakan sebisanya mesin harus tetap menyala sampai ke tujuan karena kalau sampai mesin mati di tengah jalan, bisa saja mesin akan susah dinyalakan lagi akibat tegangan pada aki sudah tidak mampu untuk men-starter mesin. Hmm, situasi seperti ini akan lebih menantang lagi jika kebetulan kasus ini dialami ketika malam hari atau hujan lebat, karena lampu utama dan penyapu air (wiper) mau tidak mau harus dinyalakan, hohohoho.

Oke deh, aku anggap yang dipilih adalah opsi pertama, yaitu langsung pulang menuju ke rumah. Hmm, kalau dipilih opsi kedua, yaitu langsung menuju ke bengkel terdekat, ya cukup sampai di sini saja membaca ceritanya dan serahkan masalah ini langsung kepada ahlinya, hehehehe. Jika yang dipilih adalah opsi pertama, maka silahkan lanjutkan membacanya.

proses mengecas aki
proses mengecas aki

Hal pertama kali yang harus dilakukan adalah memeriksa kondisi aki, baik tegangannya maupun airnya (jika menggunakan aki basah). Jika di rumah tidak punya alat charger aki, lakukan pengisian ulang tegangan aki di jasa cas/setrum aki terdekat. Langkah ini juga untuk mengetahui apakah kondisi aki tersebut hanya tekor atau sudah soak. Oh iya, langkah ini bisa dilewati apabila anda punya aki cadangan atau bisa juga dengan cara di-jumper dari aki mobil lain.

Mengembalikan atau menormalkan tegangan aki ini bertujuan untuk mengantisipati kerusakan pada motor starter atau dinamo starter yang dipaksakan bekerja apabila tegangan aki di bawah normal ketika hendak menyalakan mesin.

Oke deh, jika aki sudah normal lakukan langkah-langkah berikut ini.
  1. Siapkan peralatan berupa obeng atau besi panjang, kunci ring/pas 10' dan multitester.

    aneka peralatan
    aneka peralatan

  2. Kemudian periksa pengkabelan pada alternator, periksa kondisi kabel dan konektornya. Apabila terdapat korosi, socket terbakar, kabel putus atau lepas, perbaiki. Untuk lebih baiknya periksa juga nilai hambatan kabel-kabel tersebut dengan multitester.
    Oh iya, panah A pada gambar di bawah adalah terminal B alternator, sedangkan panah B pada gambar di bawah adalah terminal F, N dan E alternator. kabel-kabel ini terhubung ke voltage regulator (cut-out) dan terminal positif (+) pada aki.

    cek pengkabelan alternator
    cek pengkabelan alternator

  3. Setelah itu periksa konektor pada voltage regulator (cut-out). Jika kotor bersihkan dan pastikan tersambung dengan benar.

    konektor voltage regulator
    konektor voltage regulator

  4. Lalu periksa juga kondisi terminal aki, bersihkan jika terdapat korosi dan pastikan tersambung dengan benar.

    periksa terminal aki
    periksa terminal aki

  5. Kemudian periksa kondisi tali kipas (fan belt) dan puli (pulley) alternator, pastikan defleksinya masih dalam batas normal dan terpasang dengan benar. Untuk puli pastikan kondisi fisiknya tidak peyang.

    periksa fan belt dan puli alternator
    periksa fan belt dan puli alternator

  6. Kemudian periksa kondisi sekring charge, jika sekring putus atau rusak segera diganti dengan yang baru. Letak sekring charge ada pada kotak sekring yang terletak di sekitar bawah dashboard. Lalu periksa juga sekring fusible-link yang terletak tak jauh dari terminal positif (+) aki.

    letak kotak sekring
    letak kotak sekring
    periksa sekring charge
    periksa sekring charge

  7. Kemudian posisikan kunci kontak dalam posisi on (mesin tidak perlu dinyalakan), lalu dekatkan obeng atau besi di sekitar puli alternator. Apabila terasa ada tarikan magnet menandakan komponen field coil (rotor) pada alternator dalam keadaan baik, begitu pula sebaliknya.
    Selanjutnya coba nyalakan mesin, lalu dekatkan obeng atau besi pada body alternator. Apabila terasa ada tarikan magnet menandakan komponen stator coil pada alternator dalam keadaan baik, begitu pula sebaliknya.

    cek kemagnetan pada alternator
    cek kemagnetan pada alternator

  8. Jika pada langkah sebelumnya masih kurang yakin, lakukan langkah berikut.
    Dalam keadaan mesin menyala, coba lepas konektor pada salah satu terminal aki (biasanya terminal negatif (-)). Apabila mesin tetap menyala menandakan alternator masih bekerja dengan baik, sementara jika mesin langsung mati menandakan alternator tidak bekerja atau ada masalah.

    lepas terminal aki
    lepas terminal aki

Utamanya dua langkah terakhir adalah cara mudah untuk mengetahui kondisi alternator pada mobil tanpa melepas alternator tersebut dari tempatnya. Nah, apabila sudah jelas jika alternator yang bermasalah atau rusak, maka ada dua opsi yang bisa dipilih, yaitu menggantinya dengan alternator yang baru atau dicoba perbaiki ke jasa servis dinamo. Hmm, atau jika ingin mencoba memperbaikinya sendiri juga bisa, siapa tahu masalahnya hanya carbon brush (sikat arang) yang sudah tipis atau habis, atau hanya sambungan kabel atau solderan yang lepas. Yah, terserah anda deh mau pilih opsi yang mana, hehehehe.

Oke deh, semoga bermanfaat. ^,^

Tonton video-nya di sini:

Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar