Safari Tarawih
Tak terasa beberapa hari ke depan kita akan kembali memasuki bulan Ramadhan. Bagi umat muslim bulan Ramadhan adalah bulan spesial yang selalu disambut kedatangannya dengan suka cita. Bulan ini sering disebut juga dengan bulan puasa karena umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa yang hukumnya wajib selama satu bulan penuh, sesuai dengan firman Allah yang tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an pada surat Al-Baqarah ayat 183.
Selain puasa, ada salah satu ibadah yang juga spesial, yaitu sholat tarawih berjamaah yang dilaksanakan setelah menunaikan sholat isya. Walaupun hukum sholat tarawih adalah sunnah atau tidak diwajibkan, antusias umat muslim cukup tinggi yang dapat dilihat dari ramainya jumlah jamaah yang memenuhi masjid atau mushola ketika sholat tarawih sedang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan segala amal perbuatan baik yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan diganjar dengan pahala yang berlipat.
Oh iya, sesuai judul pada tulisan ini, yaitu safari tarawih, maka pokok pembahasan adalah tentang dua kata tersebut, yakni safari dan tarawih. Safari atau safar dapat diartikan 'perjalanan' atau boleh juga diartikan 'tidak dalam keadaan diam/tetap'. Sementara tarawih adalah salah satu ibadah berupa sholat yang hukumnya sunnah (tidak wajib) yang dilaksanakan baik secara sendiri atau berjamaah pada waktu setelah sholat isya, di sepanjang bulan Ramadhan. Sholat tarawih termasuk salah satu qiyamul lail atau sholat malam. Hmm, jika di luar bulan Ramadhan sholat tarawih ibaratnya adalah sholat tahajud. Istilah safari tarawih pada tulisan ini dapat diartikan secara sederhana menjadi 'tarawih keliling'.
Safari tarawih pada prakteknya adalah melaksanakan ibadah sholat tarawih di masjid atau mushola yang berbeda pada setiap malamnya. Misalnya pada malam ini kita melaksanakannya di masjid A, lalu pada malam esoknya kita melaksanakannya di masjid B, kemudian malam lusanya kita berpindah lagi ke mushola C, dan seterusnya.
Yah, ibaratnya seperti para pejabat publik, imam atau mubaligh terkenal yang jadwal kelilingnya padat. Hanya saja jika mereka tersebut di atas datang dengan undangan resmi atau surat tugas resmi, serta akan mendapat kehormatan bertindak sebagai imam atau pengisi ceramah atau kultum, maka kita datang ke masjid atau mushola tersebut dengan status sebagai makmum dan undangan berupa panggilan adzan, hehehehe.
Kegiatan safari tarawih sering dilakukan oleh Papa Iyas pada zaman dia masih kuliah dulu. Menurutnya bulan Ramadhan adalah waktu yang paling ditunggu oleh mahasiswa sepertinya di kala itu karena kegiatan akademik (perkuliahan) biasanya agak longgar dan santai sehingga tersisa cukup waktu untuk melakukan kegiatan lainnya. Nah, kelonggaran waktu inilah yang dimanfaatkan untuk melakukan petualangan safari tarawih.
Artikel terkait:
- Kumpulan Tema Taushiyah Ramadhan
- Metode Ngaji ODOJ (One Day, One Juz)
- Daftar Bacaan Harian Ngaji ODOJ
- Tanaman Rumahan Sebagai Ladang Amal
- Lupa (Hierarki Dalam Berumah Tangga)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar