6 Januari 2020

Kecurangan Pada Turnamen Sepak Bola

Kecurangan Pada Turnamen Sepak Bola
Kecurangan Pada Turnamen Sepak Bola

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang paling digemari oleh mayoritas penduduk di negeri ini, hal ini terbukti dengan antusiasme masyarakat ketika melihat, mendengar dan membicarakan tentang yang berhubungan dengan sepak bola. Tua, muda, remaja, anak-anak, pria, wanita, kalangan menengah ke atas, kalangan menengah ke bawah, dan atau apapun golongannya, semua pasti akan nyambung atau terkoneksi ketika membahas tentang yang berkaitan dengan sepak bola. Yup, boleh dibilang sepak bola adalah olahraga rakyat di negeriku tercinta, Indonesia, hohohoho.

Hampir setiap gelaran turnamen atau kejuaraan sepak bola yang diselenggarakan selalu berhasil mengumpulkan banyak orang datang ke lapangan dan menonton pertandingan. Sementara bagi pemain dan pelatih, mengikuti suatu kompetisi memiliki tujuan menambah jam terbang, pengalaman dan sebagai tolak ukur dari proses latihan yang telah dilakukan. Bagi mereka menjadi juara merupakan suatu prestasi yang membanggakan.

Berbekal pengalaman di dunia sepak bola mulai dari level grassroot, junior sampai dengan senior amatir, dapat aku simpulkan terdapat beberapa bentuk tindakan tidak sportif atau kecurangan yang ditemukan dalam suatu turnamen dan kejuaraan sepak bola di negeri ini. Para pelaku kecurangan tersebut bisa berasal dari pihak internal, seperti pemain, pelatih, tim ofisial, pemilik klub, wasit dan panita penyelenggara. Selain itu ada juga pelaku kecurangan dari pihak eksternal seperti orang tua pemain, sponsor, sindikat judi, mafia, oknum pada dinas terkait, bahkan oknum penguasa.

Memang sangat disayangkan karena hal tersebut akan berpengaruh pada proses pembentukan, perkembangan dan pembinaan jangka panjang. Diperlukan pembenahan secara menyeluruh untuk merubah, mengurangi atau bahkan membasmi kebiasaan-kebiasaan yang tidak sportif agar menghasilkan output yang baik, kuat, berkualitas dan dapat bersaing secara global. Selain itu juga diperlukan suatu aturan yang jelas dan hukuman sanksi tegas kepada para pelakunya.

Berikut beberapa bentuk kecurangan yang sering ditemukan dalam suatu turnamen atau kejuaraan sepak bola.
  • Pencurian Umur
    Kasus pencurian umur dan pemalsuan identitas merupakan salah satu bentuk kecurangan yang kerap ditemukan pada turnamen dan kejuaraan di tingkat akar rumput (grassroot) dan junior (youth) di mana pada tingkat tersebut biasanya para pemain dikategorikan dan dibatasi berdasarkan umur maksimal. Pihak yang bertanggung jawab dan yang paling mengetahui kasus ini adalah tim ofisial, pelatih dan pemain yang bersangkutan, serta pada beberapa kasus biasanya juga melibatkan peran dari orang tua si pemain dan oknum dari dinas terkait yang menerbitkan dokumen palsu.

  • Pemain Titipan
    Persoalan pemain titipan merupakan masalah internal pada sebuah tim. Kasus ini biasanya ditemukan pada tim yang sudah punya nama besar dan banyak peminatnya, serta berorientasi uang (money oriented). Peluang ini muncul karena keterbatasan kuota atau jumlah pemain yang akan didaftarkan dan diikutsertakan pada suatu turnamen atau kejuaraan. Pihak yang terlibat di dalam kasus ini adalah tim ofisial, pelatih, orang tua si pemain dan pihak yang mensponsori pemain yang bersangkutan.

  • Jadwal Kacau
    Jadwal pertandingan yang kacau, tidak adil dan memihak ke salah satu tim (biasanya tim tuan rumah) juga lazim ditemukan di turnamen atau kejuaraan sepak bola. Pihak yang bertanggung jawab pada kasus ini adalah pihak penyelenggara. Kasus ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kasus yang disengaja dan kasus yang tidak disengaja. Pada kasus yang disengaja sudah jelas tujuannya adalah untuk memenangkan salah satu tim peserta. Sementara untuk kasus yang tidak disengaja kerap disebabkan oleh kurangnya edukasi, kurangnya persiapan dan ketidaktegasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak panita penyelenggara.

  • No Respect
    Sikap tidak respek atau tidak menghormati pihak lain biasanya ditunjukkan oleh anggota tim yang menganggap tim lain lebih rendah atau lebih lemah dari timnya sendiri. Selain kepada tim lawan, sikap tidak respek juga kadang ditujukan kepada wasit dan asistennya karena merasa timnya dirugikan oleh keputusan dari wasit tersebut. Sikap tidak respek yang biasanya dibumbui dengan provokasi kerap menjadi awal mula tindakan kasar dan perkelahian antar pemain, pelatih, tim ofisial dan juga wasit beserta asistennya di dalam sebuah pertandingan.

  • Pengaturan Skor
    Kasus pengaturan skor atau match fixing kerap sekali kita dengar di dunia sepak bola, bahkan di level sepak bola pada negara yang sudah maju perkembangan sepak bolanya. Beberapa contoh kasus pengaturan skor bisa dikategorikan ke dalam kasus yang cukup rumit karena para pelakunya terdiri dari beberapa kelompok, baik di pihak internal dan juga pihak eksternal. Pihak internal biasanya melibatkan beberapa pemain, pelatih, pemilik klub dan wasit. Sementara contoh dari pihak eksternal seperti sindikat judi, sponsor dan sindikat mafia yang tujuannya meraup keuntungan finansial, serta ada juga seperti dari oknum pihak penguasa dengan tujuan keuntungan non-finansial, entah itu sebagai kendaraan politik, penghimpunan massa atau modus lainnya untuk tujuan memperluas kekuasaan.

  • Sepak Bola Gajah
    Istilah sepak bola gajah bisa juga dikategorikan dalam kasus pengaturan skor dalam suatu pertandingan tetapi para pelakunya adalah murni dari salah satu tim atau kedua tim yang sedang bertanding dengan tujuan untuk mengambil keuntungan dari pertandingan tersebut. Hal ini biasanya terjadi pada turnamen yang menggunakan format pertandingan babak penyisihan grup. Tim yang sudah lolos sebelum melakoni pertandingan terakhir di babak penyisihan grup akan bermain setengah hati atau sengaja mengalah (dengan skor tertentu) di pertandingan terakhir dengan tujuan menyingkirkan rivalnya yang dianggap kuat di grup tersebut agar rivalnya tidak lolos ke babak berikutnya, atau juga dengan tujuan agar dapat memilih lawan yang dianggap lemah, serta menghindari lawan yang dianggap kuat yang akan dihadapi pada pertandingan selanjutnya.

  • Anarkisme
    Tindakan anarkisme merupakan bentuk luapan emosi yang sudah tidak dapat dibendung dari suatu pihak atau kelompok yang merasa dirugikan atau tidak dapat menerima kenyataan dari hasil atau proses suatu pertandingan. Wasit yang tidak adil (berat sebelah), provokasi dari tim lawan, sikap tidak respek dan sikap tidak dapat menerima kekalahan merupakan beberapa hal pemicu tindakan anarkisme di dalam pertandingan sepak bola. Para pelakunya bisa saja dari para pemain, tim ofisial, kelompok pendukung (supporter), serta bisa juga dari kelompok penonton atau pihak luar yang memang sengaja datang ke lapangan pertandingan untuk berbuat onar. Tindakan anarkisme yang terjadi di saat pertandingan sedang berlangsung dapat menghentikan dan menunda waktu pertandingan yang akan merusak suasana, konsentasi dan mood para pemain yang sedang bertanding.

Oke deh, semoga kita sebagai insan sepak bola tanah air dapat menjauhi dan dengan tegas berani mengatakan tidak kepada segala bentuk kecurangan atau tindakan tidak sportif agar masa depan dunia sepak bola di negeri ini menjadi lebih baik lagi. Aamiin. ^,^


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar