6 Juli 2014

Kurikulum Dan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi, dan penilaian. Oleh karena itu pengembangan kurikulum berbasis kompetensi merupakan konsekuensi dari pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam buku Kerangka Dasar Kurikulum 2004 (Edisi 3) dinyatakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas. Bimbingan diperlukan untuk melayani perbedaan individu melalui program remedial, pemantapan, dan pengayaan.

Wahana pencapaian tersebut diwujudkan dalam 9 bahan dengan mempertimbangkan keseimbangan etika, estetika, logika, dan kinestetika kajian. Kurikulum berbasis kompetensi hendaknya dikembangkan berdasarkan prinsip, model, serta isu penting dalam pengembangan kurikulum.

Prinsip, model, serta isu dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:

  1. Dokumen kurikulum sebaiknya mampu beradaptasi dengan perubahan dan oleh karenanya ditulis bukan dalam bentuk seperti resep. Maksudnya kurikulum hendaknya berisikan prinsip-prinsip pokok, bersifat fleksibel, sehingga mudah disesuaikan dengan perkembangan zaman.
  2. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan proses akreditasi yang memungkinkan mata pelajaran dimodifikasi. Maksudnya pengembangan atau perubahan kurikulum hendaknya didasarkan atas hasil akreditasi. Hasil akreditasi yang positif dipertahankan dan yang negatif diperbaiki.


Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus berkaitan dengan tuntutan standar kompetensi, organisasi, pengalaman belajar, dan aktivitas untuk mengembangkan dan memiliki kompetensi seefektif mungkin. Proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi menggunakan asumsi bahwa peserta didik yang akan belajar telah memiliki pengetahuan dan kemampuan awal yang dibutuhkan untuk menguasai kompetensi tersebut. Pengetahuan dan keterampilan awal itu perlu diperhatikan.


Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah program pembelajaran di mana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai (Mc. Ashan; 1989:19).

Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar minimum kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Sesuai dengan pendapat tersebut, komponen materi pokok/pembelajaran berbasis kompetensi itu meliputi:

  1. kompetensi yang akan dicapai,
  2. strategi penyampaian untuk mencapai kompetensi,
  3. sistem evaluasi atau penilaian yang digunakan untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi.


Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik perlu dirumusksn dengan jelas dan spesifik. Perumusan dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip relevansi dan konsistensi antara kompetensi dengan materi yang dipelajari, waktu yang tersedia, dan kegiatan, serta lingkungan belajar yang digunakan (Mc. Ashan; 1989:20).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan rumusan kompetensi yang jelas dan spesifik, antara lain dengan melaksanakan analisis kebutuhan, analisis tugas, analisis kompetensi, penilaian oleh profesi dan pendapat ahli bidang studi, pendekatan teoritik, dan telaah buku teks yang relevan dengan materi yang dipelajari (Kaufman, 1982:16 - Bratton, 1991:263).

Konsep pembelajaran berbasis kompetensi mengisyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki atau ditampilkan peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan tolak ukur pencapaian kompetensi maka dalam kegiatan pembelajaran peserta didik akan terhindar dari mempelajari materi yang tidak perlu, yaitu materi yang tidak menunjang tercapainya penguasaan kompetensi.


Artikel terkait:

  • Pendidikan Berbasis Kompetensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar