22 Juni 2020

Stek Batang Simpur (Dillenia suffruticosa)

Stek Batang Simpur (Dillenia suffruticosa)
Stek Batang Simpur (Dillenia suffruticosa)

Acara iseng-iseng kita kali ini adalah mencoba melakukan perkembangbiakkan tanaman secara vegetatif buatan, yaitu dengan cara stek batang. Tanaman yang akan menjadi objek percobaan adalah tanaman Simpur Air atau Simpor Bini yang memiliki nama ilmiah Dillenia suffruticosa. Sebagai informasi, di halaman rumah ada sebatang pohon simpur yang bisa dibilang tumbuh cukup subur dan rimbun, akan tetapi belum ada tanda-tanda akan berkembang biak atau memperbanyak diri secara alami.

tanaman Simpur Air (Dillenia suffruticosa)
tanaman Simpur Air (Dillenia suffruticosa)

Nah, pada kesempatan kali ini aku akan mencoba membantunya berkembang biak dengan cara stek batang. Hmm, prosesnya bisa dibilang mirip dengan stek batang pada tanaman singkong atau ketela pohon, yaitu menanam potongan batang atau dahan yang diambil dari tanaman induknya.

Alat dan bahan:
-  potongan dahan pohon simpur
-  tanah sekam bakar (media tanam)
-  air
-  ember atau wadah (untuk proses perendaman)
-  alat potong dahan (pisau, parang, gergaji, dsb)
-  wadah tanam (pot, kaleng, polybag, dsb)
-  plastik bening
-  karet gelang atau tali

Hmm, jika semua peralatan dan bahan sudah siap, ayo kita mulai acaranya, hehehehe.
  1. Siapkan sebilah pisau, parang atau gergaji (pada contoh kasus kali ini digunakan mata gergaji besi). Kemudian potong dahan yang sudah cukup tua (bisa dilihat dari tekstur kulitnya). Satu potongan dahan berukuran panjang sekitar 35-40 cm.

    potong dahan yang sudah cukup tua
    potong dahan yang sudah cukup tua
    potongan dahan yang akan ditanam
    potongan dahan yang akan ditanam

  2. Kemudian rendam potongan-potongan dahan tersebut di dalam ember atau wadah yang berisi air selama sehari semalam (24 jam).

    proses perendaman
    proses perendaman

  3. Siapkan wadah dan media tanam. Pada contoh kasus kali ini digunakan kaleng bekas sebagai wadah tempat tanam dan tanah sekam bakar sebagai media tanamnya. Setelah proses perendaman selesai, kemudian tanam potongan dahan tersebut pada wadah tempat tanam. Kemudian gunakan plastik bening sebagai sungkup yang bertujuan untuk menjaga suhu dan kelembaban, lalu ikat dengan karet gelang atau tali. Setelah itu taruh di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Dalam waktu 14-21 hari setelah tanam secara sekilas tidak terlihat perubahan pada tanaman tersebut. Tetapi tanaman harus tetap selalu disiram setiap 2 kali sehari (pagi dan sore). Pada fase ini kesabaran kita akan dilatih dan diuji, hohohoho.

    bakal tanaman diberi sungkup
    bakal tanaman diberi sungkup

  4. Yuhu, akhirnya setelah 14-21 hari dilatih dan diuji kesabaran, akhirnya tunas (bakal daun) pun muncul menghiasi tanaman tersebut, hehehehe. Pada fase ini perawatan masih tetap sama dengan fase sebelumnya. Sungkup (plastik) baru boleh dibuka atau dilepas apabila daun baru sudah mulai terbuka.

    tunas (bakal daun) mulai muncul
    tunas (bakal daun) mulai muncul
    usia 21 hari setelah tanam
    usia 21 hari setelah tanam

  5. Setelah sekitar 45-60 hari atau daun sudah terbuka, sungkup (plastik) sudah boleh dibuka. Pada fase ini tanaman sudah bisa dicoba dijemur atau belajar mengenal sinar matahari secara langsung. Nah, apabila daun sudah cukup lebar dan diikuti dengan pertumbuhan daun-daun lainnya, tanaman sudah siap dipindah ke alam bebas atau langsung ditanam di tanah bebas. ^,^

    usia 60 hari setelah tanam
    usia 60 hari setelah tanam
    usia 75 hari setelah tanam
    usia 75 hari setelah tanam

Tonton video-nya di sini:

Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar