24 Januari 2021

Sistem Gugur Normal Dengan Home & Away

Sistem Gugur Normal Dengan Home & Away
Sistem Gugur Normal Dengan Home & Away

Sistem gugur nomal dengan aturan kandang-tandang (home & away) merupakan salah satu bentuk modifikasi dari sistem gugur nomal (single elimination system). Ciri khas dari model sistem ini dapat dengan mudah kita ketahui, yaitu adanya pertandingan kandang (home) sebagai tuan rumah dan pertandingan tandang (away) sebagai tamu. Serta dikenal pula istilah seperti leg 1, leg 2, gol tandang (away goal) dan agregat.

Pada sistem gugur normal dengan home & away setiap peserta diberi jatah sebanyak 2 kali bertanding dengan lawan yang sama pada satu putaran/fase/ronde/babak tertentu, dengan rincian 1 kali bertanding di kandang sendiri (home) dan 1 kali bertanding di kandang lawan (away). Kemudian hasil dari 2 pertandingan tersebut diakumulasikan atau dihitung untuk menentukan siapa pemenangnya. Nah, peserta yang jadi pemenangnya berhak lolos ke putaran selanjutnya, sementara peserta yang kalah akan gugur atau tereliminasi.

Hmm, jadi pada dasarnya sistem gugur normal dengan home & away adalah sistem gugur normal yang dimainkan 2 kali pada setiap putarannya. Namun, salah satu yang menarik dari model sistem ini adalah metode menentukan peserta yang berhak lolos ke putaran selanjutnya, terutama jika setelah 2 kali pertandingan terjadi kondisi imbang atau seri di antara kedua peserta yang bertanding. Karena selain kemenangan, jumlah gol dan status kandang-tandang juga dapat menentukan.

Contohnya begini, misalnya pada pertandingan pertama (leg 1), status tim A sebagai tuan rumah (home), berhasil mengalahkan tim B dengan skor 3-1 atau unggul selisih 2 gol. Maka beberapa kemungkinan yang bakal terjadi adalah sebagai berikut.
  1. Jika leg 2 kembali dimenangkan oleh tim A dengan skor berapapun, maka yang lolos adalah tim A.
  2. Jika leg 2 berakhir imbang/seri dengan skor berapapun, maka yang lolos adalah tim A.
  3. Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor selisih 1 gol (1-0, 2-1, 3-2, dst), maka yang lolos adalah tim A karena unggul selisih gol atau menang agregat.
  4. Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor selisih 3 gol atau lebih (3-0, 4-1, 4-0, dst), maka yang lolos adalah tim B karena unggul selisih gol atau menang agregat.
  5. Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor 3-1, maka diadakan perpanjangan waktu (extra time). Jika setelah extra time skor masih tidak berubah, maka dilanjutkan ke adu tendangan pinalti sampai ada pemenangnya.
  6. Apabila tidak diberlakukan aturan gol tandang (away goal). Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor selisih 2 gol (2-0, 3-1, 4-2, dst), maka diadakan perpanjangan waktu (extra time). Jika setelah extra time skor masih tidak berubah, maka dilanjutkan ke adu tendangan pinalti sampai ada pemenangnya.
  7. Apabila diberlakukan aturan gol tandang (away goal). Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor 2-0, maka yang lolos adalah tim B karena tim A tidak bisa mencetak gol di kandang tim B, sementara tim B bisa mencetak 1 gol saat menjadi tim tamu pada leg 1. Atau sesuai dengan aturan gol tandang.
  8. Apabila diberlakukan aturan gol tandang (away goal). Jika leg 2 dimenangkan oleh tim B dengan skor selisih 2 gol selain skor 2-0 atau 3-1, maka yang lolos adalah tim A karena tim A mencetak gol di kandang lawan lebih banyak. Atau sesuai dengan aturan gol tandang.

Kemudian karena pada setiap putarannya diadakan sebanyak 2 pertandingan, maka total jumlah pertandingan yang dibutuhkan juga dikalikan 2 dari total jumlah pertandingan pada sistem gugur normal, sehingga rumusnya adalah 2(n-1), di mana n adalah jumlah peserta. Jadi misalkan jumlah peserta ada 8 tim, maka total jumlah pertandingannya adalah 2(n-1) = 2(8-1) = 2(7) = 14 pertandingan.

bagan sistem gugur normal (8 peserta)
bagan sistem gugur normal (8 peserta)

jadwal pertandingan
jadwal pertandingan


Oke deh, itulah sedikit penjelasan tentang sistem gugur normal dengan home & away. Semoga bermanfaat. ^,^


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar