Tips Memilih Dan Membeli Makanan Kemasan

Tips Memilih Dan Membeli Makanan Kemasan

Semakin tahun bertambah semakin bertambah pula jumlah makanan dan minuman yang beredar di pasaran, hal ini merupakan suatu yang bagus karena semakin banyak pula pilihan produk yang bisa dipilih dan dibeli. Akan tetapi dengan semakin bertambahnya produk yang beredar akan semakin kompleks juga pengawasannya karena tidak semua produk yang beredar di pasaran memiliki sertifikat dan izin edar dari regulator yang sah.

Nah, pada tulisan kali ini aku akan mencoba memberikan beberapa tips dalam memilih dan membeli produk makanan dan minuman kemasan agar terhindar dari kerugian, baik itu kerugian berupa materi (uang) dan kerugian dalam hal kesehatan.

Oke deh, berikut rinciannya.

1. Sertifikat Halal
   Sebagai umat muslim sudah barang tentu kita harus memilih dan membeli produk yang telah dijamin kehalalannya. Di Indonesia saat ini sertifikat halal sebuah produk dikeluarkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia). Untuk ke depannya ada wacana sertifikat halal akan dikeluarkan oleh BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
   
   

   

   logo halal MUI

   
   
2. Izin Edar Produk
   Lembaga yang berwenang mengeluarkan suatu produk konsumsi dan obat-obatan adalah BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Di lapangan sering kita jumpai 2 kode produk dari BPOM, yaitu MD dan ML. MD adalah singkatan dari Makanan Dalam yang artinya produk tersebut diproduksi di dalam negeri, sementara ML adalah singkatan dari Makanan Luar yang artinya produk tersebut merupakan produk impor.
   Selain 2 kode di atas sering juga dijumpai kode PIRT yang merupakan singkatan dari Produk Industri Rumah Tangga. PIRT hanya diperuntukkan untuk produk industri rumahan atau skala kecil, serta tidak semua produk dari industri rumahan yang bisa mendapat izin PIRT. Izin PIRT dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten di mana produk tersebut diproduksi.
   
   

   

   izin edar MD (produk lokal)

   

   izin edar ML (produk impor)

   

   izin edar PIRT

   
   
3. Komposisi
   Komposisi adalah daftar bahan yang digunakan untuk membentuk produk tersebut. Nah, bagi anda yang sangat perhatian dengan makanan yang akan dikonsumsi atau ada pantangan dengan bahan makanan tertentu, hal ini juga harus diperhatikan.
   Selain komposisi biasanya juga ada yang namanya Takaran Nilai Saji dan Informasi Nilai Gizi yang lebih detail persentase komposisinya dan informasi lainnya.
   
   

   

   komposisi

   
   
4. Kadaluwarsa
   Tanggal kadaluwarsa atau Expired Date (EXP) juga sangat penting ketika memilih dan membeli produk kemasan. Makanan yang sudah lewat tanggal kadaluwarsanya harus dibuang dan sebaiknya tidak dikonsumsi.
   Sesuai pengalaman, apabila produk kemasan dipajang atau ditaruh pada rak display (di supermarket atau toko swalayan) biasanya produk yang lebih baru ditaruh di belakang produk yang lama. Atau bisa juga ditempatkan di rak yang lebih atas atau lebih bawah. Sistem rotasi tata letak seperti ini dikenal dengan istilah first in first out (fifo).
   
   

   

   kadaluarsa

   
   
5. Kemasan Yang Masih Baik
   Produk yang kemasannya rusak atau sudah tidak tersegel sebaiknya jangan dipilih karena dikhawatirkan isi dalamnya juga sudah rusak.
   
   

   

   kemasan yang masih baik

   

   kemasan masih tersegel

   
   
6. Sebetulnya lima hal di atas sudah cukup dalam memilih dan membeli makanan atau minuman kemasan. Sebagai tambahan, ada juga nama produsen, nama distributor dan lisensi produk yang bisa dijadikan referensi dalam memilih dan membeli suatu produk kemasan.
   
   

   

   produsen dan distributor

   

   lisensi produk

   
   
7. Hmm, barcode pada sebuah produk lebih berguna untuk produk yang akan dijual kembali dan pada toko anda telah menggunakan sistem komputerisasi (aplikasi point of sales) yang menggunakan alat barcode scanner.
   
   

   

   barcode produk