3 Januari 2019

Fun Driving: Menjajal Jalan Tol Lampung

Fun Driving: Menjajal Jalan Tol Lampung
Fun Driving: Menjajal Jalan Tol Lampung

Hari Rabu tanggal 2 Januari 2019 kemarin, aku menemani sepupuku Wulan ke Kalianda, Lampung Selatan karena ada suatu urusan. Tidak lama sih kami berada di sana, hanya sekitar 30 menit saja kemudian langsung balik kanan lagi, hehehehe. Lama di perjalanannya malah, huhuhuhu. Hmm, berhubung informasinya jalan tol Lampung ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sedang dibuka fungsional (sementara) untuk mengantisipasi kemacetan saat libur Natal dan Tahun Baru 2019, jadi kami putuskan untuk menjajal jalan tol tersebut, toh selama dibuka fungsional pengendara belum dikenakan biaya alias gratis, hehehehe.

Oh iya, review pada tulisan kali ini adalah catatan perjalanan ketika kami pulang dari Kalianda karena kami lupa menghidupkan kamera aksi saat perjalanan pergi jadi tidak ada dokumentasinya, huhuhuhu. Dan baru teringat ketika kami sudah tiba di Kalianda, hihihihi. Jadi yang ada dokumentasinya hanya foto-foto dan video saat perjalanan pulang.

gerbang tol Sidomulyo
gerbang tol Sidomulyo

Kami memulai perjalanan pulang dari kota Kalianda melalui jalan lintas Sumatera (jalan biasa) dan baru masuk jalan tol melalui gerbang tol Sidomulyo (km 39). Hal ini dikarenakan gerbang tol Kalianda belum selesai dan masih ditutup. Oh iya, walaupun jalan tol ini masih gratis tetapi untuk bisa melaluinya harus menggunakan kartu (kartu tol elektronik atau e-toll) untuk membuka portal. Tenang saja, saldonya tidak akan berkurang kok, hanya diperlukan untuk membuka portal, hehehehe.

siapkan kartu
siapkan kartu
tempel kartu untuk membuka portal (lihat tanda panah)
tempel kartu untuk membuka portal (lihat tanda panah)

Yup, setelah portal terbuka, masuk deh kita ke jalan tol Lampung yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera. Sebelum masuk ke jalan utama terdapat persimpangan yaitu jika ke kiri akan masuk ke jalur menuju ke Bandar Lampung dan atau Palembang, sementara jika ke kanan akan masuk ke jalur menuju ke Bakauheni. Karena kami akan menuju atau keluar di gerbang tol Natar atau Bandara Raden Inten II (Branti), maka kami mengambil arah ke kiri.

kiri ke Bandar Lampung atau Palembang, kanan ke Bakauheni
kiri ke Bandar Lampung atau Palembang, kanan ke Bakauheni
bersiap masuk ke jalan utama
bersiap masuk ke jalan utama

Kondisi jalan utama terdiri dari 2 jalur yang setiap jalurnya mayoritas terdiri dari 2 lajur dan bahu jalan (lihat gambar di bawah).

kondisi jalan utama, mayoritas hanya terdiri dari 2 lajur
kondisi jalan utama, mayoritas hanya terdiri dari 2 lajur
A = lajur kiri, B = lajur kanan, C = bahu jalan

Mayoritas kondisi jalan adalah lurus di atas konstruksi beton, walaupun ada belokan, tanjakan dan turunan tidak terlalu terasa dan sangat mudah untuk dilalui. Hmm, menurutku kondisi jalanan seperti ini sangat membosankan dan tidak terlalu menarik, hehehehe.

mayoritas jalan lurus di atas beton, membosankan, hehehehe
mayoritas jalan lurus di atas beton, membosankan hehehehe

Walaupun kondisi jalan sangat memungkinkan untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, tetapi para pengendara sepatutnya mematuhi setiap rambu di sepanjang jalan tersebut. Salah satunya adalah pasal kecepatan. Di jalan ini terdapat rambu batas kecepatan minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam pada jalan utama. Sementara pada saat akan keluar atau masuk tol (interchange) terdapat rambu batas kecepatan maksimal 40 dan atau 60 km/jam.

rambu keterangan kecepatan yang dibolehkan
rambu keterangan kecepatan yang dibolehkan

Terdapat juga rambu keterangan jarak atau sedang berada di mana posisi kita sekarang. Contoh pada gambar di bawah terdapat rambu 'KM 45-200' yang artinya posisi kita sekarang berada di titik kilometer 45,2. Oh iya, titik kilometer 0 dimulai atau berada di Bakauheni.

rambu tanda petunjuk jarak
rambu tanda petunjuk jarak

Berselang beberapa puluh menit perjalanan, sudah terlihat rambu petunjuk apabila kita ingin keluar menuju ke daerah Kawasan Industri Tanjung Bintang dan Panjang di kilometer 74. Jalan keluar ini juga dikenal dengan gerbang tol Lematang. Sebagai informasi, apabila tujuan anda adalah ke daerah (Pelabuhan) Panjang, Garuntang, Teluk Betung atau ke daerah wisata pesisir Pesawaran (Pantai Mutun, Ringgung, Ketapang, Pahawang dan sekitarnya), bisa keluar lewat gerbang tol Lematang ini untuk menghindari kemacetan di sekitar daerah Tanjung Karang, Bandar Lampung.

rambu petunjuk keluar tol via Lematang (km 74)
rambu petunjuk keluar tol via Lematang (km 74)
kiri = keluar via Lematang, lurus = Kota Baru
kiri = keluar via Lematang, lurus = Kota Baru

Berselang 5 kilometer kemudian terlihat lagi rambu petunjuk keluar tol via Kota Baru, Kedaton dan Kota Bandar Lampung, lebih tepatnya di kilometer 79. Gerbang tol Kota Baru berada di sekitar kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera). Apabila tujuan anda adalah ke daerah Tanjung Karang, Sukarame, Way Halim dan Rajabasa, anda bisa keluar melalui gerbang tol Kota Baru ini.

rambu petunjuk keluar tol via Kota Baru (km 79)
rambu petunjuk keluar tol via Kota Baru (km 79)
kiri = keluar via Kota Baru, lurus = Bandara Raden Inten II
kiri = keluar via Kota Baru, lurus = Bandara Raden Inten II

Yup, akhirnya rambu petunjuk keluar tol tujuan kami pun akhirnya terlihat, yaitu ke arah Natar dan Bandara Raden Inten II yang terletak di kilometer 95. Kami pun bersiap keluar dari jalan tol dan mengambil arah ke kiri.

rambu petunjuk keluar tol via Natar (km 95)
rambu petunjuk keluar tol via Natar (km 95)
belok kiri keluar menuju Natar atau Bandara Raden Inten II
belok kiri keluar menuju Natar atau Bandara Raden Inten II

Hmm, ternyata gerbang tol Natar belum selesai tapi sudah dibuka atau bisa dilalui. Dan karena portal serta kotak tempel kartu belum dipasang, jadi di gerbang tol ini tidak ada prosesi tempel kartu seperti di gerbang tol Sidomulyo saat kami masuk jalan tol tadi. Hanya lewat saja jadinya, hehehehe.

gerbang tol Natar
gerbang tol Natar

Hmm, keluar dari jalan tol kita akan masuk ke jalan lintas Sumatera, letaknya di sekitar SMEA Swadhipa dan Wong Coco, Natar. Apabila tujuan anda adalah ke daerah sekitar pasar Natar, Hajimena atau Rajabasa, anda menuju ke arah kiri. Apabila tujuan anda adalah ke Bandara Raden Inten II, Branti atau Tegineneng, anda menuju ke arah kanan. Hmm, tetapi sepertinya pengendara diarahkan semuanya untuk belok kiri, lalu kalau yang tadinya akan belok ke kanan bisa memutar arah ketika sudah memasuki jalan lintas Sumatera, tidak jauh dari jalan keluar tersebut.

bersiap masuk ke jalan lintas Sumatera
bersiap masuk ke jalan lintas Sumatera

Oh iya, total lama perjalanan kami kali ini adalah sekitar 60 menit atau 1 jam yang dimulai dari kota Kalianda sampai ke sekitar daerah Bandara Raden Inten II. Hmm, hemat waktu sekitar 30 menit. Biasanya perjalanan ditempuh sekitar 90 menit jika kondisi lalu lintas sedang lancar. ^,^

Tonton video-nya di sini:


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar