Fun Riding: Lampung Ke Jakarta |
Pada tulisan kali ini akan menceritakan tentang perjalanan santaiku (fun riding) dari Lampung menuju ibu kota Jakarta dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J milik Mbak Mila. Perjalanan dimulai dari daerah Rajabasa, Bandar Lampung dan akan berakhir di daerah Cipinang, Jakarta Timur. Hmm, oke deh berikut ceritanya, hehehehe.
Seperti biasa, catat odometer di titik awal perjalanan, yaitu di angka 18.384,9. Oh iya, perjalanan kali ini dimulai pada pukul 11.18 WIB.
odometer titik awal - Rajabasa, Bandar Lampung |
Karena selama di perjalanan antara Rajabasa dan Bakauheni berjumpa dengan hujan, aku pun berhenti meneduh sebanyak dua kali, yang pertama di sekitar daerah Labuhan Dalam, Bandar Lampung dan yang kedua di sekitar daerah Sidomulyo, Lampung Selatan. Selain itu aku juga sempat singgah di masjid sekitar daerah Tanjungan, Lampung Selatan untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur, serta mampir sejenak di kedai Indomaret sebelum masuk ke Pelabuhan Bakauheni untuk membeli makanan dan minuman ringan untuk dikonsumsi selama perjalanan di atas kapal ferry.
Akhirnya pada pukul 14.15 WIB aku pun tiba di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni. Odometer menunjukkan angka 18.487.3, yang artinya perjalanan yang telah aku tempuh berjarak sekitar 102,4 kilometer. Kemudian siapkan kartu identitas (KTP) dan uang sejumlah Rp.45.000,- untuk proses pembelian karcis penyeberangan.
tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan |
odometer di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan |
karcis kapal ferry Bakauheni - Merak untuk sepeda motor |
Setelah proses pembelian karcis selesai, bergegaslah menuju dermaga untuk naik ke kapal, ikuti arahan dan petunjuk dari petugas terkait yang bertugas di sepanjang pelabuhan tersebut. Karena kebetulan kondisi pelabuhan sedang sepi, aku bisa langsung naik ke kapal tanpa antri. Setelah masuk ke dalam kapal, kembali ikuti arahan dari petugas terkait untuk menentukan posisi parkir kendaraan kita. Setelah mendapatkan tempat parkir, parkirkan sepeda motor dengan standar tegak agar sepeda motor tidak rebah selama perjalanan di atas kapal ferry.
meninggalkan Pelabuhan Bakauheni |
Menara Siger dilihat dari atas kapal ferry |
kondisi parkir kendaraan di atas kapal ferry |
Setelah selesai prosesi parkir kendaraan, sekarang waktunya bergegas ke ruang penumpang. Hmm, berhubung kondisi kapal ferry sepi karena penumpangnya tidak banyak, aku memutuskan untuk beristirahat di ruang kelas ekonomi saja, tidak perlu pindah ke ruang bisnis atau ruang eksekutif, hehehehe.
kondisi ruang kelas ekonomi |
tempat duduk di ruang kelas ekonomi |
Di kapal ferry ini tersedia kantin yang menyediakan beberapa menu makanan dan minuman. Hmm, tapi bagi para traveller bertipe sepertiku pasal membeli makanan dan minuman di kantin kapal ferry adalah pilihan terakhir dan terpaksa, alasan utamanya ya adalah pasal harga, hehehehe (dasar emak-emak penganut paham aliran hemat ^,^).
daftar harga |
Waktu ashar pun tiba, saatnya bergegas mencari mushola untuk menunaikan ibadah sholat ashar.
tempat wudhu di atas kapal ferry |
mushola di atas kapal ferry |
Setelah menunaikan ibadah sholat ashar, aku pun kembali ke ruang penumpang kelas ekonomi untuk menikmati bekal makanan dan minuman yang tadi aku beli sebelum naik ke kapal ferry. Iseng-iseng lihat aplikasi peta di smartphone Blackberry, ternyata perjalanan masih agak jauh, hehehehe.
aplikasi peta di Blackberry |
Bosan hanya duduk di ruang kelas ekonomi yang kondisinya tidak begitu ramai, aku pun memutuskan untuk berjalan keliling-keliling kapal ferry. Ternyata kapal ferry yang aku tumpangi ini bernama KMP Munic I.
KMP MunicI |
sekoci |
perlengkapan kapal |
Daratan pulau Jawa pun sudah terlihat dari atas kapal ferry walaupun masih agak lumayan jauh.
daratan Jawa telah terlihat |
pemandangan dari atas kapal ferry |
Perkiraan awalku kapal ferry akan merapat di Pelabuhan Merak sekitar pukul 17.00 WIB, ternyata aku salah, ini sudah masuk waktu maghrib kapal ferry belum juga merapat, jadi aku pun kembali ke mushola untuk menunaikan ibadah sholat maghrib di atas kapal ferry.
Dan akhirnya sekitar pukul 19.00 WIB kapal ferry pun bersandar di dermaga Pelabuhan Merak, Banten. Perjalanan kapal sempat terhenti ketika akan merapat di pelabuhan, aku pun tidak tahu alasannya kenapa. Jadi total perjalanan laut bersama kapal ferry adalah sekitar 4,5 jam, hampir dua kali lipat karena biasanya hanya sekitar 2 sampai 2,5 jam perjalanan, huhuhuhu.
Begitu keluar dari kapal ferry, aku pun langsung capcus tancap gas, hehehehe. Beberapa kilometer setelah keluar dari Pelabuhan Merak, aku pun singgah di stasiun pengisian bahan bakar untuk mengisi bahan bakar yang pada indikator di sepeda motor sudah menunjukkan di posisi tengah-tengah.
odometer di SPBU Merak, Banten |
struk pembelian bahan bakar di SPBU Merak, Banten |
Oh iya, karena perjalanan kali ini aku mengendarai sepeda motor jadi jalan yang dilintasi adalah jalan lama atau jalan non-tol. Pada perjalanan kali ini aku akan melewati daerah Cilegon, Serang, Cikande, Balaraja, Tangerang dan bermuara di jalan Daan Mogot, Jakarta Barat ketika memasuki wilayah Jakarta.
Sekitar pukul 20.30 WIB aku berhenti singgah untuk menikmati nasi goreng tepi jalan di sekitar daerah Tambak, Serang, Banten.
singgah makan nasi goreng |
Sekitar pukul 00.20 WIB aku pun tiba di jalan masuk menuju kost si bungsu di sekitar daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Sebelum menuju kost aku terlebih dulu menelpon si bungsu, dan eeh ternyata dia malam ini menginap di rumah nenek di daerah Cipinang. Hmm, oke deh, langsung saja aku capcus ke arah Cipinang.
tiba di sekitar Rawamangun, Jakarta Timur |
menuju daerah Cipinang, Jakarta Timur |
Akhirnya perjalananku pun tiba di titik akhir, yaitu di daerah Cipinang, Jakarta Timur pada pukul 00.30 WIB. Hmm, kalau dihitung total perjalananku kali ini menghabiskan waktu sekitar 13 jam 12 menit, dengan total jarak perjalanan darat sejauh 258,7 kilometer. ^,^
tiba di tempat tujuan, Jakarta Timur |
odometer di titik akhir - Cipinang, Jakarta Timur |
siap keliling Jakarta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar