17 Desember 2016

Fun Riding: Bandar Lampung Ke Kalianda, Lampung Selatan

Fun Riding: Bandar Lampung Ke Kalianda, Lampung Selatan
Fun Riding: Bandar Lampung Ke Kalianda, Lampung Selatan

Hari ini Aku dan Iroh berencana ke Kota Kalianda, Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan kami ke kota tersebut adalah untuk mengunjungi salah satu sahabat kami yang berdomisili di daerah tersebut. Karena untuk menuju kesana kami mengendarai sepeda motor matic Yamaha Mio J milik Mbak Mila, sekalian deh perjalanan kali ini aku jadikan bahan tulisan dengan tema berkendara santai (fun riding).

Adapun perjalanan kami kali ini diawali dari asrama kami di sekitar daerah Rajabasa, Bandar Lampung, dan akan kami akhiri di Masjid Kubah Intan, Kalianda, karena kami akan dijemput di masjid tersebut. Perjalanan kami dimulai sekitar pukul 13.45 WIB, dan seperti biasa sebelum melakukan kegiatan fun riding seperti ini, aku tak lupa untuk mencatat odometer, yang kali ini berada di angka 21.993,2.

odometer titik awal - Rajabasa, Bandar Lampung
odometer titik awal - Rajabasa, Bandar Lampung

Pada perjalanan kali ini aku mengambil rute langsung masuk ke Jalan Soekarno Hatta (jalan by pass) setelah keluar dari jalan asrama di sekitar pintu belakang Universitas Lampung. Hmm, jadi rute kali ini sangat mudah untuk diikuti karena hanya mengikuti Jalan Soekarno Hatta, hehehehe.

Setelah melewati daerah Panjang, kami pun sampai di tugu perbatasan antara wilayah Kotamadya Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Sampai di tempat ini odometer menunjukkan angka 22.020,1 yang artinya kami sudah berkendara sejauh 26,9 kilometer.

tugu perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan
tugu perbatasan Bandar Lampung dan Lampung Selatan
odometer di tugu perbatasan Bandar Lampung - Lampung Selatan
odometer di tugu perbatasan Bandar Lampung - Lampung Selatan

Tidak begitu jauh dari tugu perbatasan tersebut kita akan melewati salah satu pantai yang di waktu dulu menjadi primadona masyarakat Lampung, yaitu Pantai Pasir Putih. Pantai ini terletak di sebelah kanan jalan jika dari arah Bandar Lampung.

pintu masuk Pantai Pasir Putih
pintu masuk Pantai Pasir Putih

Berikutnya kita akan melahap tanjakan Tarahan yang agak curam dan agak panjang, jadi tetap waspada dan berhati-hatilah, hindari posisi berada dekat dengan truk yang biasanya berjalan sangat lambat di tanjakan ini.

siap-siap melintas di tanjakan Tarahan
siap-siap melintas di tanjakan Tarahan

Akhirnya kami pun memasuki wilayah Kalianda, hal ini ditandai dengan adanya tulisan KALIANDA dengan huruf kapital yang berwarna merah di sebelah kiri jalan, kalau pada malam hari lampunya hidup. Hmm, seperti tulisan BANDAR LAMPUNG CITY di bundaran Raden Intan, Rajabasa. Kembali melihat ke odometer, dan menunjukkan angka 22.050,2 yang artinya perjalanan yang kami tempuh sudah sejauh 57 kilometer.

memasuki wilayah Kalianda
memasuki wilayah Kalianda
odometer di sekitar tulisan KALIANDA
odometer di sekitar tulisan KALIANDA

Tak jauh dari setelah memasuki wilayah Kalianda, kita akan melewati jalan masuk ke tempat wisata Grand Elty Krakatoa atau yang juga dikenal dengan nama Kalianda Resort, dan juga Pantai Embe atau Pantai Merak Belantung. Jalan masuk berada di sebelah kanan jalan (lihat tanda panah). Sampai di sini odometer menunjukkan angka 22.056,3.

jalan masuk ke Elty Krakatoa dan Pantai Embe
jalan masuk ke Elty Krakatoa dan Pantai Embe
odometer di jalan masuk Grand Elty Krakatoa
odometer di jalan masuk Grand Elty Krakatoa

Setelah itu kita juga akan melewati tempat wisata Negeri Baru Hotel & Resort yang berada di sebelah kiri jalan.

Negeri Baru Hotel & Resort
Negeri Baru Hotel & Resort

Kemudian di sebelah kanan jalan kita akan melihat Taman Kain Inuh, berupa taman santai dengan monumen berbentuk kain. Hmm, tapi ketika aku melihat sekilas ke tempat ini sepertinya taman dalam keadaan kurang terawat, huhuhuhu.

Taman Kain Inuh, Kalianda (1)
Taman Kain Inuh, Kalianda (1)
Taman Kain Inuh, Kalianda (2)
Taman Kain Inuh, Kalianda (2)

Kemudian kita akan menjumpai papan petunjuk arah yang menunjukkan jika lurus terus akan menuju Bakauheni dan jika belok ke kanan akan menuju ke Komplek Pemda dan Wisata Dermaga Bom. Hmm, mari kita belok ke kanan (lihat tanda panah).

masuk ke jalan dua jalur Kalianda, belok ke kanan
masuk ke jalan dua jalur Kalianda, belok ke kanan

Tak jauh setelah belokan tadi, di sebelah kiri jalan berdiri megah Masjid Kubah Intan yang merupakan titik akhir perjalanan fun riding kami kali ini. Lihat ke odometer, menunjukkan angka 22.064,5 yang artinya total perjalanan kami kali ini adalah sejauh 71,3 kilometer yang kami tempuh sekitar selama 90 menit.

Yup, karena sebentar lagi memasuki waktu ashar, kami pun beristirahat sejenak lalu menunaikan ibadah sholat ashar di masjid ini.

Masjid Kubah Intan, Kalianda (1)
Masjid Kubah Intan, Kalianda (1)
Masjid Kubah Intan, Kalianda (2)
Masjid Kubah Intan, Kalianda (2)
odometer di Masjid Kubah Intan, Kalianda
odometer di Masjid Kubah Intan, Kalianda

Hmm, sebelum menuju kediaman sahabat kami, kami pun terlebih dahulu diajak oleh sahabat kami tersebut mampir ke dermaga Kalianda untuk sekedar cuci mata, hehehehe. Jaraknya dari Masjid Kubah Intan sekitar 3,5 kilometer. Jalan ke arah dermaga ini adalah jalan pesisir Kalianda, banyak terdapat pantai dan tempat wisata di sepanjang jalan ini.

papan petunjuk arah
papan petunjuk arah
jalan masuk ke dermaga Kalianda
jalan masuk ke dermaga Kalianda
odometer di dermaga Kalianda
odometer di dermaga Kalianda

Akhirnya kami pun tiba di dermaga dan langsung saja kami parkirkan kendaraan untuk kemudian secara berjalan kaki menikmati dan menjelajahi sekitar wilayah dermaga ini, hehehehe.

parkir menghadap laut di tepi dermaga
parkir menghadap laut di tepi dermaga
laut lagi, laut lagi, hehehehe
laut lagi, laut lagi, hehehehe
Gunung Rajabasa dilihat dari dermaga Kalianda
Gunung Rajabasa dilihat dari dermaga Kalianda
sedang asyik memancing
sedang asyik memancing
kumpulan perahu nelayan (1)
kumpulan perahu nelayan (1)
kumpulan perahu nelayan (2)
kumpulan perahu nelayan (2)
menuju ke perahu
menuju ke perahu
kumpulan perahu nelayan (3)
kumpulan perahu nelayan (3)

Selain sebagai dermaga, tempat ini juga berfungsi sebagai tempat wisata kuliner makanan khas setempat.

Kuliner Kalianda
Kuliner Kalianda

Kondisi Tempat Pelelangan Ikan (TPI), ketika kami mampir ke sini sedang tidak ada kegiatan.

Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Ada juga Pasar Ikan Higienis yang merupakan pasar ikan tradisional, ikan yang dijual pun masih segar-segar.

Pasar Ikan Higienis, Kalianda
Pasar Ikan Higienis, Kalianda
ikan hiu
ikan hiu
suasana di pasar ikan
suasana di pasar ikan

Hmm, setelah cukup puas berkeliling di sekitar dermaga Kalianda ini, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke tempat kediaman sahabat kami yang terletak tak jauh dari pasar Kalianda. ^,^

Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar