31 Agustus 2015

Judo (1)

Judo adalah salah satu cabang olahraga bela diri yang berasal dari Negeri Matahari Terbit (Jepang). Judo diciptakan oleh Prof. Jigoro Kano pada tahun 1882 di kuil agama Shinto, Eisho-ji di Tokyo.

Istilah Judo terdiri dari dua buah kata, yaitu kata Ju (yang berarti lembut) dan kata Do (yang berarti jalan). Jadi Judo dapat diartikan sebagai jalan yang lembut, atau jalan yang penuh dengan kelembutan. Sehingga tak mengherankan jika di dalam olahraga bela diri Judo terdapat motto yang berbunyi, "Olahraga bela diri Judo itu mengalahkan lawan harus diusahakan dengan tidak menyakiti, apalagi sampai mencederai lawan."

Tujuan utama dari olahraga Judo adalah untuk menyempurnakan watak seseorang (manusia). Di dalam olahraga bela diri Judo ada beberapa prinsip yang harus dipahami oleh pejudo, yaitu: (1) kedisiplinan, (2) keberanian, (3) kegagahan, (4) kejujuran, (5) toleransi, (6) kerapihan, dan (7) keindahan.

Olahraga bela diri Judo dilakukan di dalam sebuah tempat (bangunan) yang bernama Dojo yang lantainya dilapisi dengan Tatami (sejenis matras). Tatami berukuran 14 x 14 meter (minimal) atau 16 x 16 meter (maksimal), dengan ukuran area permainan (contest area) 8 x 8 meter (minimal) atau 10 x 10 meter (maksimal), ditambah dengan daerah pengaman (safety area) selebar 3 meter di setiap sisinya.

Ketika akan memasuki dan keluar Dojo, di pintu masuk semua harus melakukan penghormatan (Re) dan begitu juga ketika akan memasuki dan keluar Tatami. Penghormatan dibedakan atas dua macam, yaitu penghormatan dalam posisi berdiri dan penghormatan dalam posisi duduk.

Waktu latihan Judo semua peserta harus memakai pakaian Judo yang disebut Judogi. Judogi terbuat dari bahan yang berwarna putih, keputih-putihan atau biru. Judogi terdiri dari tiga bagian, yaitu celana, sabuk (obi) dan baju. Pada bagian baju ada dua bagian penting, yaitu leher baju (eri) dan lengan baju (shode).

Sebelum latihan dilakukan upacara pembukaan latihan, setelah itu baru dilanjutkan dengan pemanasan, latihan jatuh, latihan mengguling, latihan teknik dan permainan bebas (sparing) yang disebut dengan Randori. Kemudian untuk mengakhiri latihan juga dilakukan upacara penutupan latihan, lalu selesai.


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar