18 Oktober 2020

Cara Membuat Lampu Pelita Minyak Goreng

Lampu Pelita Minyak Goreng
Lampu Pelita Minyak Goreng

Yup, setelah kemarin aku telah membuatkan meja portable untuk keperluan Ain dan Leka melakukan acara kemah-kemahan di halaman rumah, kali ini aku kembali diminta oleh mereka untuk membuatkan lampu kemah. Hmm, sebetulnya mereka telah aku beri lampu led emergency yang lebih praktis dan mudah digunakan, tetapi mereka maunya yang pakai api. Jadi kesannya biar tampak lebih natural menurut mereka. Hop oloh, ada-ada saja ini permintaan cah-bocah, hohohoho.

Sebetulnya ada lampu badai tersimpan di gudang, tetapi karena sudah lama tidak digunakan dan juga kebetulan di rumah tidak tersedia minyak tanah (kerosin), jadi aku akan membuatkan mereka lampu pelita berbahan bakar minyak goreng. Hmm, lampu pelita minyak goreng mengingatkanku dengan penjual sate pikulan karena waktu masih kecil dulu aku pernah membuat lampu pelita minyak goreng dengan mencontoh desain lampu pelita yang mereka gunakan ketika menjajakan jualannya pada malam hari.

Kala itu aku tertarik dengan lampu pelita ala penjual sate pikulan karena bentuknya sangat sederhana, yaitu hanya dengan menggunakan gelas kaca (gelas biasa untuk minum) yang diberi kawat untuk menggantungkan tali sumbu dan juga menggantungkan gelas ke gerobak pikul. Nah, yang juga membuatku tertarik adalah bahan bakar yang digunakan adalah minyak goreng, bukan minyak tanah (kerosin) seperti lampu pelita pada umumnya. Kemudian hasil pembakarannya tidak terlihat asap hitam seperti pada lampu minyak tanah. Karena penasaran, jadilah waktu itu aku membuat lampu pelita ala penjual sate pikul tersebut. Hmm, kok jadi nostalgia nih ceritanya, hohohoho.

Oke deh, ayo kita mulai acara membuat lampu pelitanya, hehehehe.
  1. Siapkan bahan-bahan berupa wadah kaca bekas selai, bekas tali celana olahraga, kawat, minyak goreng dan korek api. Oh iya, untuk wadah dan tali sumbu bisa juga menggunakan bahan-bahan lain yang sejenis dan mudah ditemukan di sekitar anda. Tidak mesti sama persis dengan contoh kasus kali ini.

    wadah kaca (A), tali celana (B), kawat (C)
    wadah kaca (A), tali celana (B), kawat (C)

  2. Siapkan juga peralatan berupa tang dan gunting.

    tang & gunting
    tang & gunting

  3. Pada langkah ini kita akan membentuk kawat yang akan berfungsi sebagai pegangan dan gantungan tali sumbu. Pertama bentuk kawat menjadi bentuk lingkaran dengan menyesuaikan bentuk leher wadah kaca (lihat panah A). Kemudian bentuk lipatan kecil yang berfungsi sebagai gantungan tali sumbu (lihat panah B). Gunakan bantuan tang untuk membentuk kawat.

    A = sebagai pegangan pada leher wadah, B = sebagai gantungan sumbu
    A = sebagai pegangan pada leher wadah
    B = sebagai gantungan sumbu

  4. Setelah itu pasang tali sumbu pada lipatan kawat (lihat tanda panah). Oh iya, sesuaikan juga panjang tali sumbu. Jika tali sumbu terlalu panjang bisa dipotong secukupnya.

    pasang tali sumbu pada gantungan (kawat)
    pasang tali sumbu pada gantungan (kawat)

  5. Lalu pasang atau tempatkan kawat yang tadi telah dibentuk pada leher wadah (lihat tanda panah). Fungsinya adalah sebagai pegangan atau gantungan tali sumbu.

    tempatkan kawat pada leher wadah
    tempatkan kawat pada leher wadah

  6. Kemudian tuang secukupnya minyak goreng ke dalam wadah kaca. Volume minyak goreng sebaiknya sampai menyentuh kawat gantungan sumbu. Oh iya, untuk menghemat minyak goreng kita bisa menambahkan air ke dalam wadah tersebut. Tenang saja, air dan minyak tidak akan bersatu atau tercampur karena molekulnya berbeda sifat. Setelah menambahkan air ke dalam minyak, lalu diamkan sejenak, kemudian lihat bahwa minyak posisinya akan berada di atas air karena berat jenis minyak lebih ringan dari berat jenis air.

    tuang minyak goreng ke dalam wadah
    tuang minyak goreng ke dalam wadah

  7. Sebelum dinyalakan, basahi terlebih dahulu tali celana yang berfungsi sebagai sumbu dengan minyak goreng. Kemudian coba nyalakan ujung sumbu tersebut dengan bantuan korek api. Tarraaa, api akan menyala dan tetap terus menyala. ^,^

    api lampu pelita minyak goreng telah menyala
    api lampu pelita minyak goreng telah menyala

Catatan:
Untuk penggunaan di dalam ruangan (indoor) sebaiknya posisi ujung sumbu atau titik api berada di atas wadah, hal ini bertujuan untuk mengurangi panas pada wadah. Karena jika lampu digunakan di dalam ruangan, gangguan hembusan angin yang bisa memadamkan api pada lampu tidak terlalu besar.
Sementara untuk penggunaan di luar ruangan (outdoor) sebaiknya posisi ujung sumbu atau titik api berada di dalam wadah, hal ini bertujuan untuk mengurangi gangguan hembusan angin yang bisa memadamkan api pada lampu. Kemudian untuk mengurangi panas berlebih pada wadah bisa dengan cara mengecilkan ukuran diameter tali sumbu.

Tonton video-nya di sini:

Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar