24 Mei 2014

Instalasi Slackware 14.1 (Bagian 1)

Pada kesempatan kali ini aku akan mencoba memandu anda dalam melakukan instalasi sistem operasi Linux Slackware 14.1. Panduan ini aku bagi menjadi 2 (dua) bagian di mana yang pertama adalah panduan dalam partisi harddisk dan panduan yang kedua adalah panduan dalam setup sistem operasinya.
  1. Setting BIOS di komputer atau laptop yang akan di-install Slackware 14.1 agar mesin membaca perangkat CD/DVD ROM atau USB (jika instalasi dilakukan dengan media USB) pertama kali mesin dihidupkan.
  2. Restart mesin, kemudian layar monitor akan menampilkan tampilan seperti gambar di bawah, lalu tekan enter.


  3. Sistem akan menanyakan tentang jenis keyboard yang digunakan,jika keyboard yang digunakan adalah jenis US keyboard. Abaikan dan tekan enter.


  4. Kemudian akan diminta login ke Slackware, ketikkan ‘root’.


  5. Kemudian kita akan masuk ke bagian partisi harddisk, ketikkan ‘cfdisk’, lalu tekan enter.


  6. Buatlah minimal dua partisi, satu partisi untuk partisi / (tempat Slackware akan di-install) dan satu partisi untuk swap.

    Untuk kapasitas partisi
    swap, ada aturan tak tertulis bahwa besarnya adalah dua kali jumlah RAM. Jika di sini saya menggunakan RAM sebesar 1 GB maka besar partisi swap yang harus dibuat adalah sebesar 2 GB.

    Pada kasus kali ini aku menggunakan
    harddisk yang besarnya 12 GB (pada sistem terbaca 11,4 GB) dan RAM yang dipasang besarnya 1 GB.

    Yang pertama dilakukan adalah membuat partisi
    swap dengan besar 2 GB (2048 MB) dengan tipe Linux swap (tipe 82).

    Arahkan kursor ke arah
    [ New ]
    , lalu tekan enter.




    Pilih [ Primary ], lalu tekan enter.




    Pada Size (in MB), ketikkan 2048, lalu tekan enter.




    Pilih [Beginning], lalu tekan enter.




    Pilih [ Type ], lalu tekan enter.




    Pada Enter filesystem type : ketikkan 82, lalu tekan enter.





    Pembuatan konsep partisi swap selesai.

    Name : sda1
    Part Type : PrimaryFS Type : Linux swapSize (MB) : 2048.10

    Definisinya adalah partisi dengan nama
    sda1 dengan tipe primary, dengan sistem file Linux swap, dengan kapasitas 2048.10 MB (sekitar 2 GB).

    Kenapa aku sebut ‘konsep partisi’?
    Karena kita belum mengeksekusinya dengan perintah Write.
    Jadi apabila anda sudah sampai tahap ini, lalu mesin anda tiba-tiba mati, anda harus mengulang dari awal lagi proses partisi harddisk.




    Kemudian kita lanjutkan dengan membuat partisi / dengan kapasitas dari sisa harddisk tersebut dengan tipe Linux (tipe 83).

    Arahkan pada bagian harddisk yang belum terpartisi (Free Space).
    Pilih [ New ], lalu tekan enter.




    Pilih [Primary], lalu tekan enter.




    Pada Size (in MB) : abaikan saja, karena semua sisa kapasitas dari harddisk yang belum terpartisi akan kita gunakan sebagai partisi /, lalu tekan enter.




    Pilih [ Type ], lalu tekan enter.




    Pada Enter filesystem type : ketikkan 83, lalu tekan enter.






    Kemudian pilih opsi [ Bootable ], sampai Flags pada sda2 muncul tulisan Boot, lalu tekan enter.




    Kemudian pilih [ Write ], lalu tekan enter.




    Ketikkan yes, lalu tekan enter.




    Jika sudah pilih [ Quit ], lalu tekan enter.




    Proses pembuatan partisi selesai, untuk melihat apakah proses partisi harddisk yang tadi dilakukan sudah benar atau belum, ketikkan fdisk –l, lalu tekan enter.




    Hasilnya adalah sebagai berikut:
    - Partisi swap    sda1     2.000.061  (sekitar 2 GB)

    - Partisi /          sda2     9.215.611  (sekitar 9 GB)   *bootable


    (bersambung ke bagian kedua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar