23 Juni 2021

Vaksinasi Covid-19 (Bagian 1)

Vaksinasi Covid-19 (Bagian 1)
Vaksinasi Covid-19 (Bagian 1)

Agenda hari ini (baca: Senin, 21 Juni 2021) adalah menemani si Mbok (Ibuku) untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19. Pada tahap ini peserta prioritas adalah kategori lansia (lanjut usia, usia 60 tahun ke atas) dan (yang berprofesi sebagai) guru. Hmm, sementara aku tidak termasuk ke dalam dua kategori tersebut, lansia belum sampai, guru juga bukan, hehehehe.

Tetapi menurut tetanggaku yang kebetulan dia adalah petugas terkait, si pengantar atau yang mendampingi lansia saat mengikuti proses vaksinasi juga bisa ikut di-vaksin atau mendapat kuota vaksin, dengan catatan pada saat acara vaksinasi tersebut pesertanya tidak terlalu ramai atau kuota vaksin masih tersedia.

Oh iya, vaksinasi yang akan kami ikuti kali ini adalah vaksinasi pertama, di mana setiap orang akan di-vaksin sebanyak dua kali dengan rentang waktu tertentu. Lokasi vaksinasi bertempat di Klinik Bundaran Sehat, Poltekkes Kemenkes Lampung. Tempatnya tidak jauh dari Bundaran Radin Inten II, Rajabasa, Bandar Lampung.

lokasi vaksinasi di lingkungan Poltekkes Lampung
lokasi vaksinasi di lingkungan Poltekkes Lampung 

Kami tiba di Poltekkes Lampung sekitar jam 09.00 WIB dan langsung menuju lokasi yang telah ditentukan, yaitu Klinik Bundaran Sehat yang berada di wilayah Poltekkes Kemenkes Lampung. Ternyata lokasi vaksinasi bukan di gedung Klinik Bundaran Sehat, tetapi di gedung aula yang berada di sebelahnya.

Gedung Aula Poltekkes Lampung
Gedung Aula Poltekkes Lampung

Kami pun langsung menuju gedung aula tersebut. Di dalam gedung sudah ada sekitar 30 orang (calon peserta vaksinasi) yang duduk tertib di ruang tunggu. Saat kami tiba di ruangan tersebut acara belum dimulai karena petugas belum lengkap dan masih mempersiapkan peralatan.

suasana di ruang tunggu
suasana di ruang tunggu

Kami diberi selembar kertas yang judulnya Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi Covid-19. Di kartu tersebut calon peserta vaksinasi harus mengisi data identitas diri, berupa Nama, NIK, Tanggal Lahir, Nomor HP dan Alamat.

kartu kendali pelayanan vaksinasi Covid-19
kartu kendali pelayanan vaksinasi Covid-19

Berdasarkan kartu kendali tersebut proses vaksinasi terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu:
  1. Registrasi
  2. Skrining (Screening)
  3. Vaksinasi
  4. Pencatatan dan Observasi
Tahap 1 adalah registrasi, yaitu dengan mengisi data identitas diri pada kartu kendali yang telah aku jelaskan di atas. Setelah mengisi kartu kendali, kemudian kita menunggu giliran kita dipanggil oleh petugas untuk masuk ke tahap berikutnya. Pada tahap ini siapkan e-KTP asli dan pena (alat tulis).

Tahap 2 adalah skrining, yaitu pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, lalu dilanjukan dengan tanya jawab tentang kondisi dan riwayat kesehatan kita. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan peserta tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya (vaksinasi) atau ditunda sementara, yaitu:
  • Suhu > 37,5'C
  • Tekanan darah > 180/110 mmHg
  • Memiliki alergi
  • Memiliki penyakit jantung, asma, lupus, autoimun, hipertensi, diabetes, kelainan darah
  • Sedang dalam masa pengobatan
  • Sedang hamil (untuk wanita)

Nah
, pada tahap 2 ini si Mbok termasuk salah satu peserta yang termasuk ditunda sementara karena tekanan darahnya di atas batas yang ditentukan. Hmm, ternyata bukan hanya si Mbok seorang, tetapi ada juga 2 orang peserta lainnya yang mengalami hal yang sama (hipertensi). Alhasil beliau diminta oleh petugas untuk beristirahat sejenak (sekitar 30 menit) guna menenangkan diri sebelum kemudian di-tensi lagi tekanan darahnya.

Setelah 30 menit beristirahat, petugas kembali mengukur tekanan darah si Mbok. Alhamdulillah, kali ini beliau dinyatakan lolos dari proses skrining dan dipersilahkan ke tahap berikutnya.

Tahap 3 bisa dibilang adalah tahap utama, yaitu proses penyuntikan vaksin ke peserta. Pada kasus aku dan si Mbok, proses di tahap ini bisa dibilang sangat cepat atau hanya sebentar saja. Menurutku hampir tidak ada rasanya, jika dibandingkan dengan suntik biasa, di-infus atau donor darah, hohohoho. Oh iya, vaksin yang kami terima pada vaksinasi pertama ini adalah CoronaVac Sinovac.

giliran si Mbok disuntik vaksin
giliran si Mbok disuntik vaksin
vaksin yang digunakan adalah Sinovac
vaksin yang digunakan adalah Sinovac

Setelah proses penyuntikan vaksin (tahap 3) selesai, kita diminta untuk beristirahat sejenak sekitar 30 menit sebelum masuk ke tahap 4 atau tahap terakhir. Pada masa ini panitia sudah menyiapkan snack dan minuman bagi yang berminat.

Tahap 4 atau tahap terakhir adalah pencatatan dan observasi. Tahap ini sebetulnya sangat singkat hanya saja menunggu gilirannya yang agak lama karena peserta dipanggil satu per satu, yaitu proses input data peserta ke database oleh petugas, sementara observasi berupa pertanyaan apakah ada keluhan setelah di-vaksin tadi. Apabila tidak ada keluhan, proses vaksinasi selesai dan peserta diperbolehkan pulang ke rumah. Hmm, petugas pun berpesan agar hari ini (setelah di-vaksin) jangan terlalu banyak kegiatan dahulu, hehehehe.

tahap pencatatan dan observasi setelah di-vaksin
tahap pencatatan dan observasi setelah di-vaksin

Tak lama berselang hape-ku mendapat kiriman pesan singkat (SMS) dari nomor 1199 yang isinya pemberitahuan tentang tautan unduh sertifikat vaksinasi ke-1 (pertama) dan nomor tiket untuk vaksinasi ke-2 beserta jadwal dan tempatnya.

Nah, seperti inilah bentuk sertifikatnya yang aku unduh dari tautan tersebut.

sertifikat vaksinasi Covid-19
sertifikat vaksinasi Covid-19

Oh iya, informasi tentang status vaksinasi anda bisa dilihat dan cek di laman situs pedulilindungi.id atau aplikasi PeduliLindungi yang tersedia dan dapat di-unduh di Play Store (Android) dan App Store (iOS).

cek status vaksinasi di situs pedulilindungi.id
cek status vaksinasi di situs pedulilindungi.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar