8 April 2021

Perumusan Masalah (Dalam Penelitian Ilmiah)

Setiap pelaksanaan penelitian selalu berawal atau bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu dipecahkan. Setelah menemukan masalah yang akan diteliti, selanjutnya adalah membuat rumusan masalah secara operasional dan pembatasannya, terutama menentukan ruang lingkup masalah yang akan diteliti.

A. Kepekaan Terhadap Masalah

Walaupun di dalam setiap bidang kehidupan selalu ada masalah, akan tetapi tidak semua orang dapat dengan mudah menyadari, merasakan, melihat, atau menemukan masalah yang ada dalam suatu bidang kehidupan tersebut.

Kepekaan seseorang terhadap masalah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Spesialisasi
    Keahlian khusus pada suatu bidang banyak menyebabkan seseorang menjadi peka terhadap suatu masalah, terutama pada bidang spesialisasinya.

  2. Program akademis
    Seseorang yang telah menempuh suatu program pendidikan tertentu biasanya banyak mendalami tentang suatu disiplin ilmu, baik secara teori maupun praktek.

  3. Bahan bacaan
    Membaca ternyata banyak menunjang peningkatan pengetahuan dan kemampuan berpikir seseorang. Di dalam buku banyak terdapat informasi teoritis, konsep, generalisasi, dan hal-hal yang akan memungkinkan seseorang menjadi luas pengetahuan dan wawasannya.

  4. Analisis terhadap suatu bidang
    Bila seseorang berusaha untuk menekuni suatu bidang, maka orang itu akan mengetahui serba banyak tentang hal yang ditekuninya.

  5. Memperhatikan kebutuhan & praktek kehidupan sehari-hari
    Dengan memperhatikan praktek kehidupan dan kebutuhan suatu hal juga akan membantu seseorang menjadi peka terhadap masalah.



B. Kelayakan Masalah Sebagai Pokok Penelitian

Apabila seseorang bermaksud melaksanakan suatu penelitian, maka selain dari adanya masalah yang akan diteliti, juga harus dipastikan layak atau tidaknya masalah itu dijadikan sebagai pokok penelitian. Harus diketahui bahwa tidak semua masalah itu layak untuk dijadikan pokok penelitian.

Kriteria yang dapat dijadikan ukuran tentang kelayakan suatu masalah untuk dijadikan pokok penelitian, antara lain:

  1. Baru
    Masalah yang masih hangat atau aktual dan masalah yang masih berlangsung serta mempunyai kaitan kepentingan dengan situasi pada saat penelitian dilaksanakan adalah layak diteliti. Penelitian hanya layak dilaksanakan terhadap masalah yang masih hangat tidak menunjukkan bahwa terhadap masalah yang penyelenggaraannya sudah lampau tidak layak dilakukan penelitian.

  2. Bernilai praktis
    Pelaksanaan penelitian untuk kepentingan apapun membutuhkan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran. Bila hasil penelitian tidak mempunyai manfaat yang berarti dalam menunjang kegiatan praktis maka biaya, waktu, tenaga, dan pikiran akan terbuang sia-sia.

  3. Berada dalam batas kemampuan peneliti
    Apabila peneliti tidak mempunyai kemampuan pada bidang yang ditelitinya, besar kemungkinan analisis terhadap masalah penelitian akan menyimpang dari tujuan semula. Kemampuan yang dimaksud itu meliputi kemampuan akademis, kemampuan tempat, kemampuan pengadaan sarana dan prasarana, kemampuan biaya, kemampuan waktu dan tenaga, dan kemampuan pengadaan data.

  4. Tidak mengundang kekuataan sosial politik
    Masalah yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah, undang-undang yang berlaku ataupun adat-istiadat masyarakat setempat bila dilakukan penelitian banyak mengundang kekuatan sosial maupun politik yang dapat merintangi dan menghambat pelaksanaan penelitian tersebut.

  5. Memiliki sponsor
    Di antara salah satu kesulitan dalam memilih masalah penelitian adalah memperoleh lembaga yang mau mensponsori pembiayaan atau orang ahli yang mau menjadi konsultan penelitian tersebut. Dalam rangka penulisan karya ilmiah peran konsultan sangat besar di dalam menunjang keberhasilan penelitian dan penulisan karya ilmiah tersebut.



Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar