Sudah pernah ke Pulau Pahawang? Yup, Pulau Pahawang adalah salah satu tujuan wisata favorit di Lampung akhir-akhir ini. Wisatawan yang datang bukan hanya warga Lampung, tetapi juga warga dari provinsi lain, bahkan terkadang ada juga wisatawan mancanegara yang berwisata ke pulau ini. Nah, pada tulisan kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang pengalamanku bersama teman-temanku ketika berwisata di Pulau Pahawang, hehehehe.
Untuk menuju ke Pulau Pahawang kali ini terlebih dahulu aku dan rombongan menuju ke Dermaga Ketapang yang terletak di sekitar jalan pesisir Pesawaran. Hmm, dari Kota Bandar Lampung ke Dermaga Ketapang berjarak sekitar 26,5 kilometer (silahkan baca artikel Menyusuri Jalan Pesisir Pesawaran).
Perjalanan dari Bandar Lampung menuju ke Dermaga Ketapang kami ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit, karena kami terlebih dahulu singgah di Tempat Pelelangan Ikan Lempasing untuk membeli ikan laut segar untuk bekal kami di Pulau Pahawang nanti. Nah, setelah sampai di sekitar Dermaga Ketapang, kami langsung menuju ke rumah pemandu wisata yang nantinya akan menyeberangkan kami dan memandu kami selama berada di Pulau Pahawang.
di sekitar dermaga Ketapang
Yup, malam ini si Kirun akan bermalam di sekitar Dermaga Ketapang, sementara aku dan rombongan akan bermalam di Pulau Pahawang, huhuhuhu.
parkir mobil
Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB, setelah mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa, kami pun menuju ke dermaga untuk melakukan perjalanan menuju ke Pulau Pahawang dengan menggunakan perahu motor. Hmm, rombongan kami berjumlah sekitar 20 orang, jadi kami menggunakan 2 buah perahu motor.
dermaga Ketapang
menuju Pulau Pahawang
pemandangan di sepanjang perjalanan
mendekati Pulau Pahawang
Setelah naik perahu motor selama sekitar 45 menit, akhirnya kami pun tiba di Dermaga Pulau Pahawang. Yeah, sampai juga deh di Pulau Pahawang, hehehehe.
selamat datang Pulau Pahawang
Selama di Pulau Pahawang kami menginap di homestay yang kami sewa. Hmm, homestay yang kami sewa adalah rumah warga setempat yang sengaja disewakan ketika ada pengunjung yang datang ke Pulau Pahawang. Kami menyewa dua buah rumah karena kami berjumlah 20 orang. Rumah pertama ditempati oleh para pria dan rumah kedua ditempati oleh para wanita dan anak-anak.
homestay
Rumah yang kami sewa terdiri dari 3 kamar, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi. Hmm, lumayan lapang apabila diisi oleh 10 orang. Yang perlu diperhatikan adalah sistem kelistrikan, kita harus berhemat karena listrik di pulau ini menggunakan tenaga genset, jadi terdengar agak berisik dan voltase listriknya juga kurang stabil, tergantung dengan keadaan gensetnya. Dan genset hanya hidup mulai sore hari sampai pagi hari, jadi ketika hari mulai terang genset dimatikan. Hmm, tapi aku rasa cukup lah untuk digunakan sebagai lampu penerangan dan buat ngecas baterai hape atau smartphone.
bagian dalam homestay
bagian dapur
Oh iya, sebagai saran apabila anda ingin menyewa homestay di Pulau Pahawang, anda bisa tanya dengan pihak yang menyewakan homestay, apakah tersedia homestay yang dekat dengan bibir pantai atau homestay yang seperti rumah panggung. Hmm, ketika kesempatan kami kemarin, kami kurang beruntung karena homestay yang kami inginkan sudah penuh disewa pengunjung lain, dan yang tersisa hanya homestay seperti gambar di atas (model rumah biasa).
homestay model rumah panggung
Waktu maghrib pun tiba, setelah masing-masing anggota rombongan mendapat tempat (baca: tempat tidur) di homestay, acara selanjutnya adalah menunaikan ibadah sholat maghrib. Rombongan pria menunaikan ibadah sholat maghrib berjamaah di masjid sekitar, kebetulan ada masjid di pulau ini. Sementara rombongan wanita menunaikan ibadah sholat maghrib di homestay.
Selesai menunaikan ibadah sholat maghrib, sekarang saatnya adalah membuat menu makan malam. Rombongan wanita bertugas memasak nasi, membuat sambal, menyiapkan lalapan dan menyiapkan minuman. Sementara rombongan pria bertugas membakar ikan. Oke deh, ayo kita mulai acara masak-masaknya, hehehehe.
bakar ikan
Acara selanjutnya adalah makan malam. Hmm, menu utama makan malam kali ini adalah ikan bakar. Oke deh, ayo kita makan dulu.
menu makan malam
Setelah makan malam bersama, acara selanjutnya adalah menunaikan ibadah sholat isya. Setelah itu rombongan wanita membereskan perabotan dan alat makan yang tadi digunakan untuk makan malam, sementara rombongan pria sibuk dengan urusan mereka sendiri, hehehehe.
Sebenarnya malam ini kondisinya kurang mendukung untuk kegiatan outdoor (di luar ruangan) karena hujan gerimis, padahal kami berencana melakukan kegiatan bersama di luar ruangan setelah acara makan malam, akan tetapi terpaksa kami urungkan niat kami tersebut dan lebih memilih berdiam di homestay.
Hmm, karena aku orangnya kurang begitu suka berada di dalam ruangan (kecuali tidur, hehehehe), terlebih lagi hanya berdiam diri karena tidak ada yang dikerjakan, dan juga kebetulan aku belum ngantuk, jadi aku putuskan untuk keluar homestay dan berkeliling sejenak untuk melihat dan merasakan suasana di pulau ini ketika malam hari.
Tidak banyak pilihan tempat yang bisa dinikmati malam ini, terlebih habis hujan. Aku putuskan untuk menuju ke sekitar dermaga. Hmm, ternyata banyak ikan di sekitar dermaga, ada juga ubur-ubur, kepiting, bulu babi dan hewan laut lainnya yang bisa dilihat dari atas dermaga. Huhuhuhu, hujan gerimis pun mulai turun lagi, akhirnya aku putuskan untuk kembali ke homestay dan tidur.
di sekitar dermaga Pulau Pahawang
ubur-ubur
bulu babi
Tak terasa, adzan subuh sudah terdengar dari masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari homestay kami menginap. Setelah membersihkan diri, kami pun menunaikan sholat subuh. Kemudian rombongan wanita bertugas menyiapkan menu sarapan, dan menu sarapan pagi ini adalah nasi goreng suwir ikan bakar.
Selesai sarapan, kami pun menuju bibir pantai untuk melakukan renang pagi atau sekedar berendam dan membasahi badan dengan air laut. Hmm, air laut di pagi hari terasa hangat dan sangat nyaman untuk berenang dan berendam.
lubang kepiting
pantai di pagi hari
renang pagi
Bagi yang kurang suka berenang atau berendam, kegiatan pagi bisa dinikmati dengan menikmati pemandangan di sekitar pantai yang masih sepi dan tenang.
pemandangan sekitar pantai
Atau jika anda suka bersepeda, di sini ada juga yang menyewakan sepeda kayuh lho. Jika ingin berkeliling di sekitar pulau dengan mengayuh sepeda, anda bisa menyewanya dengan biaya sewa senilai Rp.15.000,- per jam.
sewa sepeda kayuh
Sesuai jadwal yang telah ditentukan, sekitar pukul 09.30 WIB kami pun berkemas dan bergegas meninggalkan Pulau Pahawang, dan sesi selanjutnya adalah sesi snorkeling.
selamat jalan Pulau Pahawang
naik ke perahu
meninggalkan Pulau Pahawang
Yup, kami pun tiba di spot snorkeling, tempat ini terletak tidak begitu jauh dari Dermaga Pulau Pahawang. Oke deh, siapkan peralatan untuk snorkeling, dan nyebur deh ke laut, hehehehe. Pada penasaran kan dengan pemandangan bawah air di spot snorkeling ini? Ayo kita mulai snorkeling. ^,^
sesi snorkeling
ikan
Wisata Taman Nemo, Lampung
pemandangan di bawah laut
lho, iki sopo?
Setelah puas ber-snorkeling ria, sesi snorkeling pun kami sudahi dan bersiap untuk sesi selanjutnya, yaitu mengelilingi dan mengitari pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Pahawang sebelum menuju pulang ke Dermaga Ketapang. Ada beberapa pulau kecil yang kami lewati, di antaranya adalah Pulau Pahawang Kecil dan Pulau Kelagian Lunik (lunik (dalam bahasa Lampung) artinya kecil).
Pulau Pahawang Kecil
banana boat
suasana di atas perahu
Pulau Kelagian Lunik
Oh iya, inilah nakhoda perahu yang mengemudikan perahu yang kami tumpangi, 'Si Pahlawan Bertopi', hehehehe.
pahlawan bertopi
Yup, waktu dzuhur pun tiba, bertepatan dengan waktu kami tiba di Dermaga Ketapang. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga deh menginjakkan kaki kembali di Pulau Sumatera, hehehehe.
tiba di dermaga Ketapang
Setelah itu, kami berbilas dan mandi di rumah tempat kami menitipkan kendaraan, setelah itu menunaikan sholat dzuhur, kemudian makan siang, sebelum kami melanjutkan perjalanan ke rumah masing-masing. ^,^
kalau ambil paket tour (perahu atau nginap di pulau) biasanya nanti dicarikan tempat parkir sama penyedia tour. rekomendasi sih cari yang dekat dengan dermaga dan memang khusus tempat parkir pengunjung.
Hmmmm, belum pernah kesampaian nginep di sana, kayaknya seru liburan keluarga terus nginep di homestay.
BalasHapusbakar-bakar ikan pula, mantap banget hahaha.
ayo om jumanto, diajak tuh kawan-kawan tapis blogger pada nginep dan buat event di pahawang. ^,^
Hapusmao nanya kak, kalo parkir kendaraan yang aman bisa rekomendasi kak?
BalasHapuskalau ambil paket tour (perahu atau nginap di pulau) biasanya nanti dicarikan tempat parkir sama penyedia tour.
Hapusrekomendasi sih cari yang dekat dengan dermaga dan memang khusus tempat parkir pengunjung.