Yamaha Mio J |
Yup, tulisan kali ini akan bercerita tentang konsumsi bahan bakar sepeda motor matic Yamaha Mio J yang aku kendarai dalam perjalanan dari Lampung ke Jakarta beberapa waktu yang lalu. Jarak yang ditempuh adalah sekitar 258 kilometer dengan kondisi jalan yang bervariasi dan kondisi lalu lintas yang bervariasi pula. Perhitungan konsumsi dengan menggunakan metode full-to-full, yaitu pada saat berangkat sepeda motor dalam keadaan tangki bahan bakar penuh dan begitu pula pada saat sampai di tempat tujuan dilakukan pengisian bahan bakar kembali secara penuh.
Seperti biasa, catat odometer sebelum memulai perjalanan, odometer menunjukkan angka 18384,8. Oh iya, ketika berangkat dari Lampung sepeda motor Yamaha Mio J ini aku isi penuh dengan bahan bakar jenis Pertalite. Sementara untuk spesifikasi sepeda motor adalah sebagai berikut:
- Yamaha Mio J, tertulis di STNK bulan 9 tahun 2012
- jarak tempuh di odometer 18.384 kilometer
- kondisi mesin standar
- oli mesin Pertamina Fastron Techno 10W-40 (dengan kondisi telah menempuh perjalanan sejauh 3.384 kilometer)
- busi standar pabrik
- bahan bakar kombinasi pertalite dan pertamax
- velg original standar pabrik
- ban depan, tube type, IRC NF59 70/90-14M/C 34P
- ban belakang, tubeless, FDR Sport XR Evo 90/80-14 49P
- bobot pengendara (termasuk barang bawaan) sekitar 50 kilogram
odometer awal |
Sampai di sekitar pelabuhan Merak, Banten, aku masuk ke stasiun pengisian bahan bakar milik PT. Pertamina, lebih tepatnya di SPBU 34.424.08 yang berada di Jalan Akses Tol Merak - Jakarta untuk melakukan pengisian bahan bakar. Tetapi karena stok pertalite sedang tidak ada jadi aku melakukan pengisian bahan bakar pertamax, toh ternyata harga bahan bakar jenis pertamax lebih murah di sini dari pada di tempatku (Lampung), di sini pertamax dibanderol Rp.7.350,- per liter, sementara di tempatku harganya Rp.7.800,- per liter.
Bahan bakar kembali aku isi dengan penuh (full). Setelah selesai melakukan pengisian bahan bakar, aku minta struk pembeliannya, dan bahan bakar yang aku beli berjumlah 2 liter dengan nominal Rp.14.700,-. Tak lupa pula aku catat angka yang tertera di odometer, dan angka di odometer menunjukkan 18493,8.
Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jarak darat yang telah ditempuh dari Bandar Lampung sampai ke Merak, Banten adalah 109 kilometer (hasil dari pengurangan angka odometer saat di Merak dikurangi angka odometer awal). Dan konsumsi pertalite dari jarak tersebut adalah sebanyak 2 liter, jadi konsumsi pertalite per liter adalah 54,5 kilometer per liter.
odometer saat isi bahan bakar di Merak, Banten |
struk pembelian (1) |
Kemudian perjalanan dilanjutkan sampai ke Jakarta. Jakarta yang dimaksud adalah di sekitar Polsek Pulogadung, Jakarta Timur. Dan kebetulan di seberang Polsek Pulogadung ada stasiun pengisian bahan bakar milik PT. Pertamina, aku mampir lagi deh, hehehehe. Kembali aku isi bahan bakar jenis pertamax, dan pada struk pembelian ditulis bahan bakar pertamax yang aku beli adalah sebanyak 2,59 liter dengan nominal Rp.19.037,-. Sementara angka yang tertera di odometer adalah 18643,5.
Dari data di atas dapat kembali ditarik kesimpulan bahwa jarak dari Merak, Banten ke Jakarta Timur adalah 149,7 kilometer (hasil dari pengurangan angka odometer akhir dikurangi dengan angka odometer saat di Merak, Banten). Sementara konsumsi bahan bakar yang berlaku adalah konsumsi bahan bakar kombinasi atau campuran karena semenjak dari Merak, Banten dilakukan pengisian bahan bakar jenis pertamax, sedangkan saat berangkat dari Lampung bahan bakar penuh diisi dengan bahan bakar jenis pertalite. Sehingga jika dihitung konsumsi rata-rata adalah 57,8 kilometer per liter. Untuk perbandingannya, secara awam bisa dihitung 2 liter pertamax berbanding 2,8 liter pertalite, karena kapasitas tangki bahan bakar Yamaha Mio J adalah 4,8 liter.
odometer akhir |
struk pembelian (2) |
Nah, untuk hitungan konsumsi secara total adalah total jarak tempuh dibagi dengan jumlah bahan bakar yang dibeli, yaitu 258,7 kilometer dibagi dengan 4,59 liter yang hasilnya adalah 56,36 kilometer per liter. Bagaimana menurut anda, termasuk boros, wajar atau irit? ^,^
pusing-pusing Jakarta memandu Yamaha Mio J |
gak percaya ihhh
BalasHapuscoba sendiri deh. ^,^
Hapus