11 September 2015

Teori Belajar Dan Pembelajaran (2.4)

Hakikat Belajar Dan Pembelajaran

D. Pengertian Dan Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstern yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Sementara itu Gagne (1985), mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian yang lain (Winkel, 1991) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan tidak menghambatnya.

Salah satu pengertian dari pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Gagne (1997) akan lebih memperjelas makna yang terkandung dalam pembelajaran. Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Lebih lanjut Gagne (1985) mengemukakan suatu definisi pembelajaran yang lebih lengkap, yaitu pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.

Selanjutnya pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh Miarso (1993), adalah bahwa pembelajaran itu merupakan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum prosesnya dilaksanakan dan pelaksanaannya terkendali.

Dari sejumlah pengertian tentang pembelajaran yang telah dikemukakan terdahulu, dapatlah disimpulkan bahwa beberapa ciri pembelajaran adalah sebagai berikut:
  • Merupakan upaya secara sadar dan disengaja.
  • Pembelajaran harus membuat siswa belajar.
  • Tujuan harus ditetapkan dahulu sebelum prosesnya dilaksanakan.
  • Pelaksanaannya terkendali, baik isi, waktu, proses, maupun hasilnya.

Orang yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pelatihan, istilah ‘proses belajar mengajar’ atau ‘kegiatan belajar mengajar’ adalah istilah yang sudah tidak asing lagi. Dalam kedua istilah tersebut kita lihat adanya dua istilah, yaitu ‘belajar’ dan ‘mengajar’. Keduanya seolah-olah tak terpisahkan satu sama lain dan ada anggapan bahwa kalau ada proses belajar pastilah ada proses mengajar.

Seseorang belajar karena ada yang mengajar, tapi benarkah itu? Jika mengajar dipandang sebagai satu-satunya kegiatan atau proses yang dapat menghasilkan belajar pada diri seseorang, maka pendapat itu tadi tidaklah benar. Proses belajar dapat terjadi kapan saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya, maka dari itu istilah ‘pembelajaran’ mengandung makna yang lebih luas dari pada ‘mengajar’.

Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah, dan terencana dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum prosesnya dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang.

Perbedaan antara istilah ‘pengajaran’ (teaching) dengan ‘pembelajaran’ (instruction) dapat diamati pada tabel berikut ini.

No.
Pengajaran
Pembelajaran
1
Dilaksanakan oleh yang berprofesi sebagai pengajar. Dilaksanakan oleh yang dapat membuat orang belajar.
2
Tujuannya menyampaikan informasi kepada siswa. Tujuannya agar terjadi belajar pada diri siswa.
3
Merupakan salah satu penerapan strategi pembelajaran. Merupakan cara untuk mengembangkan rencana yang terorganisir untuk keperluan belajar.
4
Kegiatan belajar berlangsung bila ada guru/pengajar. Kegiatan belajar berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru.

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa istilah ‘pembelajaran’ itu jauh lebih luas dari istilah ‘pengajaran’. Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya merupakan salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategi-strategi pembelajaran yang lain dengan tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi kepada peserta didik.

Bila diperhatikan perbedaan kedua istilah ini bukanlah hal yang sepele, akan tetapi telah menggeser paradigma pendidikan, dari yang semula ‘teacher centered’ kepada ‘student centered’. Kegiatan yang semula lebih berorientasi kepada mengajar (guru yang lebih banyak berperan) telah berpindah kepada konsep ‘pembelajaran’ (merencanakan kegiatan-kegiatan yang orientasinya kepada siswa agar terjadi belajar pada dirinya).


Bersambung ke: Teori Belajar Dan Pembelajaran (2.5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar