4 Agustus 2015

Menyusuri Jalan Pesisir Kalianda, Lampung Selatan

Desa Way Muli, Kalianda
Desa Way Muli, Kalianda.

Libur kali ini aku akan mencoba menyusuri Jalan Pesisir Kalianda, Lampung Selatan, yang berada di kaki Gunung Rajabasa. Menurut informasi kondisi jalannya saat ini bagus dan layak, dalam arti kondisi jalan sudah dilapisi aspal dan bisa dilalui menggunakan kendaraan roda empat atau mobil. Tantangan jalannya juga ada karena sebagian melalui tanjakan dan turunan layaknya jalan di daerah pegunungan.

Perjalanan dimulai dari Bandar Lampung atau sekitar 65 kilometer ke arah Kalianda yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Lampung Selatan melewati Jalan Lintas Sumatera atau di sini dikenal dengan nama Jalan By Pass. Waktu tempuh dari Bandar Lampung ke Kalianda menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan.

Sampai di Kalianda nanti akan bertemu dengan Masjid Kubah Intan, Kalianda yang berada di depan Kantor Bupati Lampung Selatan, silahkan keluar dari Jalan Lintas Sumatera dan beloklah ke kanan menuju Kota Kalianda (lihat peta di bawah).

rute perjalanan, diambil dari Google Maps
rute perjalanan, diambil dari Google Maps

Sebelum masuk ke Jalan Pesisir Kalianda, anda akan disuguhi pemandangan sekitar Kota Kalianda. Setelah melewati Kota Kalianda akan dijumpai papan petunjuk arah yang bertuliskan nama-nama pantai, silahkan ikuti petunjuknya atau belok ke kanan.

Nah, mulai dari sini kita sudah memasuki Jalan Pesisir Kalianda, kondisi jalannya sudah dilapisi aspal dan bisa dilalui oleh 2 mobil. Di sepanjang jalan kita akan menjumpai beberapa perkampungan warga yang diselingi dengan persawahan, perkebunan dan pantai. Secara garis besar pemandangan di sekitar sini adalah pegunungan di sebelah kiri jalan dan pantai di sebelah kanan.

kondisi jalan
kondisi jalan
pemandangan di sebelah kiri jalan
pemandangan di sebelah kiri jalan
pemandangan di sebelah kanan jalan
pemandangan di sebelah kanan jalan

Sedang asyik menikmati pemandangan sekitar lalu terdengar suara adzan dzuhur dari masjid atau mushola sekitar. Oke deh, kita istirahat dulu untuk menunaikan ibadah shalat dzuhur dan meluruskan kaki sejenak. Kebetulan ada mushola yang terletak di pinggir jalan di sekitar pasar dan dermaga sekitar. Aku lupa menanyakan nama daerah apa, tetapi dilihat dari papan nama mushola daerahnya bernama Desa Way Muli 21-22, Dusun V, Rajabasa.

Mushola Al-Muhajirin
Mushola Al-Muhajirin
papan nama mushola Al-Muhajirin
papan nama mushola Al-Muhajirin
numpang parkir (1)
numpang parkir (1)
numpang parkir (2)
numpang parkir (2)

Setelah menunaikan ibadah sholat dzuhur, aku sempatkan sejenak untuk mengabadikan pemandangan sekitar. Tepat di seberang mushola ada dermaga yang juga berfungsi sebagai tempat nelayan memarkirkan perahunya. Oke deh, keluarkan kamera, hidupkan, cari objek, bidik dan jepret, hehehehe.

dermaga (1)
dermaga (1)
kumpulan perahu (1)
kumpulan perahu (1)
dermaga batu
dermaga batu
pemandangan dari sekitar dermaga (1)
pemandangan dari sekitar dermaga (1)
pemandangan belakang pasar dari ujung dermaga
pemandangan belakang pasar dari ujung dermaga
pemandangan ke arah laut dari ujung dermaga (1)
pemandangan ke arah laut dari ujung dermaga (1)
pemandangan ke arah laut dari ujung dermaga (2)
pemandangan ke arah laut dari ujung dermaga (2)
pemandangan dari sekitar dermaga (2)
pemandangan dari sekitar dermaga (2)
kumpulan perahu (2)
kumpulan perahu (2)
pemandangan dari ujung dermaga (1)
pemandangan dari ujung dermaga (1)
pemandangan dari ujung dermaga (2)
pemandangan dari ujung dermaga (2)
perahu nelayan (1)
perahu nelayan (1)
perahu nelayan (2)
perahu nelayan (2)

Hmm, aku rasa cukup deh ambil gambar di sekitar sini, rombongan juga sudah pada siap untuk meneruskan perjalanan menyusuri Jalan Pesisir Kalianda. Oke deh. Hei, tunggu aku! ^,^

siap melanjutkan perjalanan
siap melanjutkan perjalanan
ayo jalan lagi, let's go!

Catatan:
  • Kondisi kendaraan harus dalam keadaan sehat karena kondisi jalan adalah jalan pegunungan.
  • Panjang Jalan Pesisir Kalianda ini sekitar 35 kilometer, masuk dari Simpang Masjid Kubah Intan, Kalianda dan keluar di Simpang Gayam.
  • Di sepanjang jalan banyak terdapat pedagang bensin eceran atau pertamini, tapi aku kurang memperhatikan keberadaan jasa tambal ban.
  • Pantai yang bisa disinggahi ada banyak, mulai dari yang gratis dengan kondisi seadanya sampai yang ada embel-embel resort-nya pun ada, tergantung anda mau singgah di mana.

Artikel terkait:

4 komentar:

  1. Aku koq ra di ajak,budhe...?

    BalasHapus
  2. Permisi gan, kalo ke Lampung jangan lupa mampir ke toko oleh-oleh produk Lampung terbesar toko Aneka Sari Rasa nih gan, yang menjual produk-produk lampung hasil produksi sendiri seperti keripik pisang, sambal, lempok, dll. Dan dibandrol harga yang sesuai dengan kenikmatan yang agan-agan dapatkan. Aneka Sari Rasa beralamat di JL.Ikan Kakap no.26 & 28, Bandar Lampung, Depan Klenteng Teluk Betung. telp. (0721)-5630988, fax. (0721)-5630988, WA: 082388688868, IG:@anekasarirasa, email:anekasarirasa@yahoo.com.

    BalasHapus
    Balasan
    1. eeh iya, aku sekalian mau tanya nih, sama toko oleh-oleh Yen-Yen masih satu kelompok atau satu manajemen kah? ^,^

      Hapus