Pasar Rakyat Kelapa Kampit, Belitung Timur |
Tempat yang biasanya aku kunjungi apabila berkunjung ke suatu daerah adalah pasar tradisional. Kebetulan kali ini aku sedang berkunjung ke pulau Belitung, dan untuk beberapa hari menginap di salah satu daerah di Kabupaten Belitung Timur, yaitu di Kecamatan Kelapa Kampit. Sebagai informasi, Kelapa Kampit adalah salah satu kecamatan yang lumayan besar dan lumayan ramai penduduknya di wilayah Kabupaten Belitung Timur, dan terletak di antara Kota Tanjung Pandan (Ibukota Kabupaten Belitung) dan Manggar (Ibukota Kabupaten Belitung Timur).
Apabila anda pernah mengikuti paket tur wisata ke Belitung dan mengambil paket tur wisata jelajah Belitung dan Belitung Timur, Kelapa Kampit adalah salah satu tempat yang dikunjungi, dan biasanya peserta tur akan singgah sejenak di sekitar Pasar Kelapa Kampit, titik persinggahan biasanya adalah Kelenteng Fu De Ci (Tepekong Kelapa Kampit) dan Warung Manli untuk singgah makan atau membeli jajanan. Nah, letak Pasar Rakyat Kelapa Kampit ini hanya berjarak beberapa meter dari dua tempat tersebut.
kelenteng fu de ci |
Dari tempatku menginap letak pasar berjarak sekitar 3 kilometer. Dengan menggunakan sepeda motor yang dipacu di kecepatan santai hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit. Hmm, sampai juga deh di Pasar Rakyat Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, hehehehe.
tampak muka |
Karena aku menuju ke pasar ini memakai sepeda motor, tempat yang aku tuju adalah tempat parkir sepeda motor yang terletak di sekitar pintu masuk pasar bagian depan. Hmm, biasanya di hari Minggu, terutama di awal bulan, pasar ini sangat ramai. Jika anda kesulitan memarkirkan sepeda motor anda, anda cukup menaruh sepeda motor anda di sekitar parkiran dengan kondisi setang tidak terkunci, nanti petugas parkir akan menempatkan sepeda motor anda di tempat yang aman.
Jangan khawatir dengan keamanan kendaraan di sini, menurut cerita warga setempat hampir tidak ada kasus pencurian kendaraan di Belitung, bahkan meninggalkan sepeda motor dalam keadaan kunci kontak masih tergantung di sepeda motor pun, sepeda motor anda tidak akan hilang, hanya akan bergeser sedikit posisinya karena dipindahkan dan ditertibkan oleh petugas parkir, hehehehe.
parkir sepeda motor |
Di bagian depan pasar ini terdapat kios makanan, kios pakaian dan mainan anak-anak, sementara di bagian tengah terdapat pedagang sayur-mayur, keperluan dapur dan sembako, kemudian agak di belakang lagi terdapat pedagang ayam dan daging sapi, sementara di bagian paling belakang adalah pasar ikan. Pedagang mayoritas adalah suku setempat (Belitung), Madura, Jawa dan Cina.
jalan tepi pasar |
Karena tujuanku ke pasar ini adalah untuk melihat ikan, maka langsung saja aku menuju ke bagian pasar ikan yang berada di bagian paling belakang dari pasar ini.
pasar ikan |
suasana pasar ikan |
Ikan yang dijual di pasar ini beraneka macam, dari ikan yang berukuran kecil sampai dengan ikan yang berukuran besar. Untuk harganya sesuai dengan musim dan cuaca, terkadang murah dan terkadang juga mahal, apalagi jika sedang musim badai yang menyebabkan nelayan tidak melaut. Hmm, tapi menurutku harga ikan di sini lebih murah dari harga ikan di tempatku (baca: Lampung).
ikan tenggiri |
ikan jebong atau ikan ayam-ayam |
ikan selar atau ikan candang |
ikan merah |
aneka macam ikan |
Di pasar ikan ini terkadang dijual binatang-binatang laut yang unik dan asing yang belum tentu ada di tempat lain, seperti ketam (kepiting), rajungan, timong (kerang), keritak (gurita) dan jenis ikan laut lainnya. Jika sedang beruntung anda bisa menjumpai pedagang yang menjual daging pelanduk atau kancil, dan terkadang ada juga yang menjual telur penyu.
ketam atau kepiting |
Bagi yang sehari-hari terbiasa dengan menu tahu-tempe, tenang saja, di pasar ini tersedia juga kok tahu dan tempe, hehehehe. Tahu yang dijual di pasar ini adalah jenis tahu Cina jika di tempat lain, teksturnya lebih halus dan lembut, tetapi lebih rapuh dari tahu biasa dan kurang menyerap bumbu jika dimasak. Imho, cocoknya ya digoreng biasa atau digoreng lapis tepung, hehehehe.
Sementara untuk tempe ada tiga jenis pilihan jika berdasarkan bungkusnya, yaitu tempe dengan bungkus daun simpor, tempe dengan bungkus daun pisang dan tempe dengan bungkus plastik. Hmm, menurutku tempe dengan bungkus daun simpor rasanya lebih enak dan khas.
tahu |
tempe daun simpor |
Belanja sayur mayur? Hmm, waktu pertama kali berkunjung ke pulau Belitung aku agak kaget dengan harga sayur mayur di sini, karena harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi daripada harga sayur mayur di tempatku. Dan sayur mayur di sini, terutama yang di-impor dari daerah lain menggunakan satuan ons (per sepuluh kilogram), contohnya seperti sawi dan kacang panjang di pasar ini dijual per ons, bukan per ikat seperti di Lampung.
Pernah aku ceritakan dengan saudaraku yang penduduk setempat, agak kaget juga dia kalau di Lampung, sayur mayur seperti tomat, wortel, kubis (kol) bisa dapat satu kilogram, sementara di Belitung hanya dapat satu ons, huhuhuhu. Oh iya, anda bisa menjumpai sayur mayur atau hasil tanaman setempat yang biasanya harganya lebih murah dari sayur mayur impor yang telah aku sebut sebelumnya.
sayur mayur |
Oh iya, jangan lupa membeli jeruk kunci yang bisa diolah menjadi minuman jeruk hangat atau es jeruk, atau bisa juga dijadikan sebagai penambah aroma dan rasa pada sambal atau makanan berkuah. Jeruk kunci sangat banyak tersedia di pasar ini karena rata-rata penduduk setempat memiliki pohonnya di halaman rumah.
jeruk kunci |
Ada juga makanan ringan (tetapi mengenyangkan) seperti lepat, berego, jagung rebus kecil Madura dan aneka kue serta makanan ringan lainnya. Atau apabila perut anda sudah terasa lapar tersedia juga makanan seperti bakso, mi ayam, soto, sate ayam dan makanan lainnya.
lepat |
berego |
Nah, kalau anda berlibur ke pulau Belitung dan melewati daerah Kelapa Kampit di Kabupaten Belitung Timur sekitar pukul 08.00-10.30 waktu setempat, boleh lah anda mampir sejenak di pasar tradisional ini, hehehehe. ^,^
Artikel terkait:
Aku kalau pergi ke suatu tempat juga senang mengunjungi pasar tradisionalnya. Sebab pasar memberi kita banyak informasi tentang berbagai hal di tempat tersebut. Terutama makanan utama penduduknya. Nah masuk ke Los ikan juga salah satu favoritku. Mungkin karena aku juga suka makan ikan maka melihat ikan ikan segar yang digelar untuk dijual sangat menyenangkan :)
BalasHapusyup, betul bu.
Hapusada saja hal yang unik, menarik dan mungkin agak asing bagi kita yang hanya bisa dijumpai di pasar tradisional.
terima kasih sudah berkunjung. ^,^