1 Maret 2023

Mencoba Beras Bulog SPHP

Beras Bulog SPHP
Beras Bulog SPHP

Hmm, belakangan ini harga beras di pasaran mengalami kenaikan harga yang bisa dibilang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp.1.000,- s/d Rp.1.500,- per kilogram untuk beras kelas medium. Menurut infomasi yang beredar, situasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah faktor cuaca yang menyebabkan hasil panen di beberapa daerah menjadi kurang optimal.

Perum Bulog (Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik) sebagai lembaga negara yang mengurusi tata niaga beras di negeri ini sudah seharusnya dapat mengantisipasi permasalahan ketersediaan (stok) beras yang merupakan bahan makanan pokok di Indonesia, termasuk juga menjaga kestabilan harganya agar bisa dijangkau oleh semua golongan masyarakat Indonesia.

beras Bulog SPHP kemasan 5 kg
beras Bulog SPHP kemasan 5 kg

Beberapa waktu terakhir di pasar dekat rumahku, tepatnya di sebuah kios yang sebelumnya menjadi agen minyak goreng curah, menjual beras dengan harga yang cukup menarik, yaitu Rp.47.000,- untuk kemasan 5 kilogram atau Rp.9.400,- per kilogram. Hmm, ada selisih harga sekitar Rp.1.600,- per kilogram dengan harga beras yang biasa aku beli.

Update per 1 September 2023 harga beras SPHP naik menjadi Rp.10.900,- per kilogram atau Rp.54.500,- (kemasan 5 kg).

harga eceran tertinggi (HET) per area
harga eceran tertinggi (HET) per area

Ketika aku bertanya kepada penjual di kios tersebut dia menjelaskan bahwa beras tersebut adalah beras Bulog. Hmm, begitu mendengar kata 'beras Bulog' aku langsung berpikir tentang kualitas karena seperti kasus di lapangan yang sudah-sudah bahwa beras dengan embel-embel Bulog atau pada zaman dahulu sering juga disebut dengan beras dolog adalah beras dengan kualitas rendah, terutama jika mengacu pada beras program bantuan sosial (bansos) pemerintah, seperti raskin (beras untuk keluarga miskin) dan rastra (beras sejahtera).

penampakan beras
penampakan beras

Namun penjual tersebut menjelaskan bahwa beras Bulog kali ini berbeda dengan beras jenis raskin atau rastra karena beras Bulog yang dijual kali ini adalah beras kelas medium atau kelas sedang alias setingkat di bawah kelas premium. Hmm, setelah aku lihat dan perhatikan penampakan beras tersebut ternyata penampakannya cukup bagus dan juga putih bersih. Yup, akhirnya karena agak penasaran dan ingin mengetahui kualitas dan rasanya, aku pun membelinya sebanyak 2 karung atau 10 kilogram yang aku tebus seharga Rp.94.000,-

cara memasak
cara memasak

Beras produk Bulog yang diberi nama dengan beras SPHP (Stabilisasi Pangan & Harga Pangan) tersebut memiliki kemasan yang cukup menarik, terdapat keterangan harga eceran tertinggi (HET) untuk setiap wilayah dan juga ada bagaimana cara memasaknya, hehehehe.

Sesuai dengan petunjuk memasak pada kemasan, aku coba memasaknya dengan takaran 1:1,5 atau 1 canting beras dengan 1,5 canting air. Hmm, jika diperhatikan dari takarannya beras ini termasuk jenis beras pera karena memerlukan lebih banyak air ketika dimasak. Lazimnya untuk jenis beras pulen menggunakan takaran 1:1.

Yup, setelah beras tersebut matang menjadi nasi lalu aku sajikan kepada orang rumah, mereka tidak ada yang protes, termasuk Papa Iyas dan Ain yang sering berkomentar tentang makanan yang aku sajikan di rumah pun tidak berkomentar. Hmm, artinya nasi tersebut cocok di lidah mereka, hehehehe. ^,^


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar