31 Maret 2016

Kau Cantik, Tapi Ibumu Lebih Cantik

kring-kring, gowes-gowes
kring-kring, gowes-gowes

Bapak. Ya, Bapak adalah orang yang selalu dapat menghidupkan suasana di dalam keluarga kami, sosok Bapak yang periang, humoris, sederhana dan apa adanya adalah sosok pemimpin, panutan dan sekaligus penghibur, sehingga kami (Aku, Mbak Mila, Mamas dan si Bungsu, serta Ibu) selalu betah berada di rumah dan selalu rindu untuk pulang ke rumah apabila kami (anak-anak beliau) sedang berada di perantauan.

Selain yang telah aku jelaskan di atas, Bapak juga menurutku adalah sosok yang romantis tetapi agak mengesalkan, mengapa aku sebut mengesalkan? Ya, karena romantisnya subjektif, spesial teruntuk Ibu. Hmm, tapi kalau Ibu sedang tidak ada di rumah atau kami (Aku dan Mbak Mila) sedang berada di luar rumah tanpa ditemani Ibu, baru romantisnya Bapak berlaku untuk kami berdua, hehehehe.

Pernah suatu ketika aku diminta menemani Bapak untuk pergi menghadiri undangan resepsi pernikahan anak kerabat kerjanya, karena Ibu pada waktu itu lebih memilih berada di rumah untuk bermain dengan ketiga cucu kesayangannya, Karina, Laiqa dan Enzo yang adalah anaknya Mbak Mila. Ketika selesai merias diri dan siap untuk berangkat, aku dengan iseng bertanya kepada Bapak, "Bagaimana, Pak, cantik ndak?" Dan jawaban Bapak adalah, "Hmm, cantik, (lalu jeda sejenak), tapi Ibumu lebih cantik." Jawaban yang singkat bernada santai dengan diakhiri senyuman lalu menatap ke arah Ibu.

Aku dan Mbak Mila pun paham dan mengerti, apapun dan bagaimanapun kondisinya jangan pernah bertanya pasal kecantikan dan keindahan kepada Bapak, karena jawabannya mutlak, yaitu Ibu seorang. Lantas bagaimana dengan Aku, Mbak Mila, Karina, Laiqa dan lainnya? Ya, kami adalah sekumpulan unidentified beautiful object. Yang baru bisa teridentifikasi indahnya oleh Bapak jika Ibu sedang tidak berada di dekat kami, huhuhuhu.

Eeh, tetapi beberapa waktu yang lalu aku secara tidak sengaja menemukan foto Ibu ketika beliau masih muda dulu yang tersimpan di kumpulan foto album kenangan. Hmm, ternyata Ibu ketika mudanya memang cantik, pantas saja Bapak berkata demikian, hehehehe. Nah, ini dia penampilan Ibu ketika beliau muda dulu.

ibu ketika masih muda
ibu ketika masih muda

"Kau cantik, tapi Ibumu lebih cantik."
Aah, Bapak, Kau bisa saja (mengambil hati Ibu). ^,^

5 komentar: