 |
| Mio J - Bohlam Lampu Belakang Putus |
A : "Mama Ka, ini lampu belakang motor sepertinya putus deh."
B : "Oh ya? Sebentar coba Mama Ka cek dulu."
B : "Hmm, iya putus ini dek bohlamnya. Kita ganti dulu yah. Cuma sebentar kok."
A : "Oke deh, Mama Ka."
Yup, itulah penggalan dialog antara aku dan Leka di waktu sore tadi. Rencananya aku dan Leka ingin pergi ke toko perlengkapan dan bahan kue dengan mengendarai miyoje (sepeda motor Yamaha Mio J). Namun, karena bohlam belakangnya putus maka aku tunda rencana tersebut. Hmm, sebetulnya yang putus hanya fungsi lampu posisinya, sedangkan fungsi lampu rem masih bisa menyala.
Sebagai informasi, miyoje terakhir kali diganti bohlam belakangnya pada bulan Juli 2021 yang lalu, seingatku kasus tersebut merupakan eksperimen si Wulan Tomboy untuk mengetahui kualitas dan daya tahan bohlam merk asalan yang harganya jauh lebih murah dari bohlam merk bawaan (Yamaha Genuine Parts). Kalau tidak salah harganya hanya lima ribu rupiah pada waktu itu. Silahkan baca: Mio J - Percobaan Mengganti Bohlam Lampu Belakang Harga Murah Meriah
 |
| odometer saat bohlam putus |
Nah, akhirnya setelah sekitar 4 tahun bekerja (Juli 2021 - September 2025), masa eksperimen pun selesai yang ditandai dengan putusnya bohlam tersebut. Walaupun secara waktu dapat bertahan selama sekitar 4 tahun, namun secara jarak tempuh hanya terhitung 12.596,9 kilometer (sesuai hitungan di odometer). Hmm, waktu zaman aku masih bekerja dulu, jarak 12 ribuan kilometer biasa aku tempuh dalam waktu 1 tahun, hehehehe.
Berhubung si Wulan Tomboy sudah pulang ke Yogyakarta (karena kuliahnya di sini telah selesai), maka bagian akhir atau kesimpulan dari eksperimen tersebut akan aku selesaikan. Hmm, lho kok ini kesannya jadi seperti sedang menulis tugas akhir? Hohohoho.
Oke deh, ayo kita mulai acara main montir-montirannya, kira-kira bagaimana kondisi dan penampakan bohlam merk asalan tersebut setelah bekerja selama sekitar 4 tahun? Oh iya, silahkan baca: Cara Mengganti Bohlam Lampu Belakang Yamaha Mio J untuk proses lebih detail.
 |
| kondisi bohlam |
 |
| kondisi reflektor |
Dari gambar-gambar di atas dapat dilihat bahwa kondisi bohlam sudah harus diganti karena selain fungsi lampu posisinya yang sudah putus, bohlam juga sudah berubah warna menjadi keputihan, dari yang awalnya bening. Sementara untuk kondisi reflektor sepertinya tidak ada perubahan, baik secara fisik maupun warnanya. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat panas bohlam masih dalam batas normal sehingga tidak sampai merusak reflektor.
 |
| perbandingan kondisi bohlam |
Eeh, itu kok bohlamnya disandingkan dengan bohlam punya Yamaha V-ixion (old vixion 3C1)? Yup, ceritanya di rumah bohlam cadangan yang spesifikasinya sama sedang kosong, dan kebetulan juga hari ini adalah hari Sabtu (sore), serta besok hari Minggu, artinya toko sparepart langgananku biasanya libur atau tutup. Jadinya terpaksa deh cabut dulu bohlam punya si nero (V-ixion), hehehehe. Sebagai informasi, bohlam lampu belakang untuk Mio J dan V-ixion adalah sama plek dan bisa saling menggantikan.
Oke deh, karena bohlam pengganti telah tersedia, tinggal dipasang deh. Setelah itu pasang kembali komponen-komponen yang sebelumnya dilepas seperti sedia kala. Selesai deh. ^,^
 |
| pasang bohlam pengganti |
 |
| pekerjaan selesai |
Kesimpulan dan Saran:
Berdasarkan (pengalaman dan) hasil dari eksperimen yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemakaian bohlam merk asalan untuk lampu belakang dan lampu rem pada sepeda motor Yamaha Mio J (54P) dapat bertahan selama sekitar 4 tahun atau jarak tempuh 12.596,9 kilometer (sesuai hitungan pada odometer). Bohlam merk asalan tersebut memiliki tingkat panas yang masih dalam batas normal, hal tersebut ditandai dengan tidak berubahnya kondisi fisik dan warna reflektor. Dengan harga yang lebih murah, bohlam merk asalan dapat dijadikan alternatif pengganti bohlam asli merk bawaan.
Walaupun hasil dari eksperimen boleh dikategorikan memuaskan, penulis tetap menyarankan pemakaian bohlam asli merk bawaan sebagai pilihan utama, terutama untuk pengguna yang memiliki cukup dana. Hal tersebut dikarenakan kualitas dari bohlam merk asalan terkadang tidak konsisten atau untung-untungan. Beruntung pada eksperimen kali ini penulis mendapatkan bohlam merk asalan dengan kualitas yang baik. ^,^
Tonton video-nya di sini:
Artikel terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar