12 Oktober 2016

Fun Driving: Merayap Di Jalan Menanjak

Merayap Di Jalan Menanjak
Merayap Di Jalan Menanjak

Mengendarai mobil di jalan menanjak adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap pengendara mobil. Seperti kita ketahui, jalanan di Indonesia sangat bervariasi, ada yang lurus rata, berkelok ke kiri dan ke kanan, dan ada juga yang berupa tanjakan serta turunan. Nah, pada tulisan kali ini aku akan coba memberi sedikit panduan dan tips bagaimana mengendarai mobil di jalan yang menanjak dengan keadaan lalu lintas yang agak padat merayap.

Secara umum mengendarai mobil di jalan menanjak hampir sama dengan mengendarai mobil di jalan rata, hanya diperlukan menginjak pedal gas sedikit lebih dalam dan menentukan posisi persneling (gigi) yang tepat agar mobil tidak kehilangan tenaga untuk tetap melaju. Hmm, menurutku bagi pengendara yang baru bisa mengendarai mobil pun tidak akan mengalami kesulitan, terutama jika kondisi lalu lintas dalam keadaan lancar dan kondisi tanjakan yang tidak terlalu curam. Nah, yang jadi masalah (bagi pengendara baru) adalah apabila menghadapi kondisi jalanan tanjakan dalam keadaan lalu lintas yang padat merayap, terutama saat mengendarai mobil dengan transmisi manual.

Sesuai pengalaman penulis sebagai pengendara mobil, jika menghadapi kondisi dan situasi seperti yang disebut di atas yang mesti dilakukan adalah:
  1. Tetap tenang dan jangan panik.
  2. Perlahankan laju kendaraan dan jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, hal ini bertujuan agar kendaraan bisa tetap melaju dan tidak berhenti di jalan menanjak karena jarak yang terlalu dekat dengan kendaraan yang berada di depan.
  3. Jika terpaksa harus berhenti di jalan menanjak, yang harus dilakukan setelah kendaraan berhenti adalah tetap menginjak pedal rem, kemudian segera pindahkan persneling ke posisi netral, lalu aktifkan rem tangan, kemudian lepaskan pedal rem.
  4. Apabila pengendara menguasai teknik 'setengah kopling', teknik ini bisa diterapkan dengan syarat keadaan berhenti hanya sekitar 2-3 detik saja. Apabila lebih dari 3 detik, lebih baik gunakan rem tangan, ini bertujuan untuk memperpanjang usia kampas kopling dan juga mencegah terjadinya kampas kopling hangus atau gosong.
  5. Nah, ketika kendaraan di depan sudah berjalan, hal yang kemudian harus dilakukan adalah bagaimana kembali menjalankan kendaraan kita, pada tahap ini yang biasanya membuat panik, terutama bagi pengendara baru. Tetaplah tenang, kemudian injak kopling lalu pindahkan persneling ke gigi 1, kemudian lepas kopling secara perlahan yang disertai dengan menginjak pedal gas secara perlahan juga, setelah dirasakan ada tenaga untuk maju, lepaskan rem tangan secara perlahan, dan kendaraan pun akan kembali melaju. Yang harus diperhatikan dan dilatih adalah ketika mengatur injakan gas dan kopling serta melepaskan rem tangan.
  6. Apabila kendaraan telah melaju, tetaplah menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depan, dan jika kembali harus berhenti, tetaplah tenang, jangan panik dan ikuti kembali langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya.

Oh iya, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam video berikut ini. ^,^

2 komentar:

  1. ojo panik yeng seng mburi nden ndiinnnn..... (sopir iseng)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nek ketemu supir koyo ngono yo isengi balik wae, sengaja mundur, ben kaget jugak de'e. ^,^

      Hapus