![]() |
Kode QR Aplikasi MyPertamina |
Sejak diluncurkan pada sekitar pertengahan tahun 2022 yang lalu, program pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite dan bio solar diwarnai berbagai macam cerita, mulai dari cerita sulitnya proses pendaftaran kendaraan, sampai ke cerita penyalahgunaan kode QR untuk mengelabui sistem pembelian BBM subsidi. Yup, seperti pada program-program lainnya yang baru pertama dijalankan, pastinya ada celah-celah tertentu yang disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Hmm, pada tulisan kali ini aku tidak akan membahas tentang cerita-cerita negatif tersebut, tetapi aku akan membahas berapa sih jatah (kuota) BBM subsidi yang bisa dibeli apabila kita sudah terdaftar dan disetujui sebagai konsumen penerima manfaat dari program subsidi tersebut?
Sebagai informasi, pada awalnya kriteria kendaraan pribadi yang boleh membeli BBM subsidi jenis pertalite adalah kendaraan bensin dengan volume silinder di bawah 1.500 cc, sementara untuk BBM subsidi jenis bio solar adalah kendaraan diesel dengan volume silinder di bawah 2.000 cc.
Sebagai contoh, mobil Toyota Kijang Super (5K) yang dibekali mesin bensin dengan volume silinder 1.486 cc (sesuai yang tertera di STNK) dapat disimpulkan memenuhi kriteria kendaraan penerima manfaat BBM subsidi jenis pertalite karena volume silindernya di bawah 1.500 cc. Ketika tulisan ini dipublikasikan, kuota harian yang didapatkan adalah sebanyak 120 liter. Artinya dalam satu hari atau 24 jam, kita dibatasi membeli pertalite sebanyak 120 liter.
Pada mobil Toyota Kijang Super yang dibekali tangki bahan bakar sekitar 40 liter artinya boleh melakukan pengisian bahan bakar secara penuh (full tank) sebanyak 3 kali dalam 1 hari.
Oh iya, sebelum dan setelah melakukan transaksi pembelian BBM subsidi, sebaiknya cek dan perhatikan terlebih dahulu sisa kuota harian yang anda miliki karena pernah terjadi kejadian ada konsumen yang ingin membeli BBM subsidi namun ditolak oleh petugas SPBU sebab kuota miliknya sudah habis atau disalahgunakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab. Hmm, kalau seperti begini kejadiannya kan repot jadinya, sekaligus juga menjadi tanda tanya, kok bisa?
Nah, untuk menghindari kejadian seperti di atas, anda harus menjaga kode QR milik anda dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai diperlihatkan ke orang lain, kecuali kepada petugas terkait di saat anda melakukan transaksi pembelian BBM subsidi. Serta sebagai tindakan pencegahan, lakukan reset kode QR secara berkala. Oke deh, semoga bermanfaat. ^,^
Tonton video-nya di sini:
Artikel terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar