1 Februari 2021

Mengenal Sistem Kompetisi Penuh (Double Round Robin)

Sistem Kompetisi Penuh (Double Round Robin)
Sistem Kompetisi Penuh (Double Round Robin)

Bagi penggemar olahraga sepak bola atau bola voli, pasti sudah akrab dengan istilah seperti Liga Premier Inggris, Serie A Liga Italia, La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Liga 1 Indonesia, Liga Voli Turki, Proliga atau Livoli. Yup, pada deretan istilah tersebut menempel kata 'liga' yang mengacu pada bentuk kejuaraan, kompetisi atau turnamen.

Kejuaraan dengan embel-embel 'liga' pada umumnya menggunakan sistem kompetisi penuh atau istilah kerennya double round robin. Pada sistem ini setiap peserta mendapat kesempatan bertanding melawan seluruh peserta lainnya sebanyak 2 kali dengan format kandang-tandang (home and away).

Boleh dibilang sistem kompetisi penuh adalah sistem yang paling adil untuk menentukan juara pada suatu kejuaraan karena setiap peserta mendapatkan kesempatan yang sama untuk saling mengalahkan. Tidak ada istilah faktor keberuntungan karena terhindar dari lawan yang dianggap tangguh atau sulit untuk dikalahkan, juga tidak akan ditemui istilah terhindar dari grup neraka.

Karena semua peserta akan saling bertanding dan juga menggunakan format kandang-tandang (home and away), maka kejuaraan yang menggunakan sistem kompetisi penuh adalah kejuaraan yang menghabiskan waktu paling lama jika dibandingkan dengan model sistem lainnya.

Jumlah pertandingan pada kejuaraan yang memakai sistem kompetisi penuh dapat dihitung dengan rumus n(n-1), di mana n adalah jumlah peserta. Sebagai contoh, apabila dalam kejuaraan tersebut diikuti oleh 8 peserta, maka jumlah pertandingan yang akan dilakukan adalah sebanyak 8(8-1) = 8(7) = 56 pertandingan. Semakin bertambahnya peserta, maka akan semakin bertambah pula jumlah pertandingan yang akan dimainkan.

Cara menentukan juara pada sistem kompetisi penuh adalah dengan jumlah perolehan nilai (poin) terbanyak yang berhasil dikumpulkan oleh masing-masing peserta. Sebagai contoh pada kejuaraan liga cabang sepak bola, peserta yang berhasil menang pada satu pertandingan akan mendapatkan nilai 3, sementara peserta yang kalah tidak mendapat nilai (0). Apabila pertandingan berakhir dengan skor imbang atau hasil seri, maka kedua peserta yang bertanding akan sama-sama mendapatkan nilai 1.

Hasil dari setiap pertandingan yang telah dilaksanakan akan disajikan ke dalam sebuah tabel klasmen yang berisi data-data hasil perolehan nilai dari seluruh peserta. Pemeringkatan peserta ditentukan berdasarkan jumlah nilai terbanyak yang dikumpulkan oleh setiap peserta. Peringkat pertama klasmen adalah peserta dengan jumlah nilai (poin) terbanyak. Sistem perolehan nilai (poin) akan membuat pertandingan menjadi lebih menarik dan seru karena masing-masing peserta akan berusaha untuk menang di setiap pertandingan.

contoh tabel klasmen liga
contoh tabel klasmen liga

Namun, di balik beberapa keunggulan yang telah disebutkan di atas, sistem kompetisi penuh juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya seperti:
  • Prosesnya panjang dan menghabiskan waktu yang lama, sehingga tidak cocok diterapkan pada kejuaraan yang pelaksanaannya terbatas oleh waktu.
  • Jumlah peserta terbatas atau berdasarkan jatah waktu yang tersedia, sehingga kurang cocok diterapkan pada kejuaraan yang bersifat mencari atau menampung banyak peserta.
  • Format kandang-tandang (home and away) mengharuskan setiap peserta menyediakan tempat dan sarana pertandingan ketika melakoni pertandingan kandang (home) selaku tuan rumah.
  • Untuk mengarungi kompetisi yang panjang, setiap peserta harus mempersiapkan materi, tenaga dan sumber daya yang cukup untuk mengantisipasi segala bentuk hambatan yang mungkin terjadi ketika kompetisi sedang berjalan.
  • Semakin bertambah jumlah pertandingan akan berimbas langsung ke biaya operasional yang juga akan bertambah.
  • Apabila kualitas atau kekuatan setiap peserta tidak merata atau sangat timpang, maka kompetisi akan berjalan menjadi kurang menarik karena kurangnya persaingan, sehingga juara kompetisi sudah dapat diketahui sebelum kejuaraan berakhir.

Yup, itulah penjelasan tentang sistem kompetisi penuh (double round robin) yang lazim diterapkan pada suatu kejuaraan. Oke deh, semoga bermanfaat. ^,^


Artikel terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar