![]() |
Surat An-Naba' |
A : "Mama Ka, ajarin hafalan surat An-Naba' sih?"
B : "Hafalannya sudah sampai An-Naba' tho, dek?"
A : "Belum sih, baru sampai surat Adh-Dhuha."
B : "Lho kok lompat langsung ke An-Naba'?"
A : "Iya, kata bu guru setelah libur lebaran siapa hafal surat An-Naba' bakal dikasih hadiah."
B : "Ooh, begitu tho ceritanya."
Yup, itulah penggalan percakapan antara aku dan salah satu keponakanku, Leka selepas menunaikan ibadah sholat maghrib tadi. Maksud utamanya Leka meminta tolong kepadaku untuk mengajari atau memandunya menghafal surat An-Naba'.
Hmm, biasanya kegiatan mengaji di rumahku dilakukan setelah kami menunaikan ibadah sholat maghrib. Ain dan Leka dipandu oleh Wulan, sementara aku memandu Njo dan Iyas. Nah, berhubung si Wulan dalam beberapa hari ke depan akan pulang mudik ke Yogyakarta, maka kegiatan mengaji di rumah bakal aku yang memandu semua bocah-bocah.
Surat An-Naba' adalah surat urutan ke-78 di dalam mushaf Al-Qur'an, letaknya di awal atau sebagai pembuka pada juz ke-30 (juz 'amma), terdiri dari 40 ayat, termasuk ke dalam kelompok surat Makkiyah. An-Naba' memiliki arti 'berita besar (tentang hari kebangkitan)'.
Imho, mayoritas ayat pada surat ini termasuk pendek-pendek, hanya pada 4 ayat akhir (ayat 37-40) yang agak panjang. Sehingga dapat dikategorikan cukup mudah untuk dihafal. Tetapi untuk memudahkan dalam proses menghafal surat yang memiliki lebih dari 10 ayat, sebaiknya dibagi menjadi beberapa bagian.
Apabila memperhatikan arti dan terjemahan pada surat An-Naba', surat ini dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:
- Bagian 1 : ayat 1-5 (tentang berita besar)
- Bagian 2 : ayat 6-16 (tentang kekuasaan Allah menciptakan alam beserta nikmat-Nya)
- Bagian 3 : ayat 17-20 (tentang hari kebangkitan)
- Bagian 4 : ayat 21-30 (tentang balasan terhadap orang yang durhaka)
- Bagian 5 : ayat 31-37 (tentang balasan terhadap orang yang bertaqwa)
- Bagian 6 : ayat 38-40 (perintah kepada manusia memilih jalan yang benar, kembali di sisi Allah)
Pembagian kumpulan ayat seperti contoh di atas dapat digunakan sebagai salah satu metode dalam menghafal surat An-Naba'. Dimulai dari bagian 1, yaitu ayat 1 sampai dengan ayat 5. Lakukan secara berulang-ulang sampai lancar, serta juga benar cara pengucapannya. Nah, jika sudah lancar dan benar pada bagian 1 tersebut, maka baru boleh dilanjutkan ke bagian 2, dan seterusnya hingga hafal, lancar serta juga benar secara keseluruhan.
Oh iya, Papa Iyas juga pernah mempraktekkannya ketika mengimami sholat tarawih berjama'ah di rumah (dengan pola 4-4-3), dalam 1 bagian sholat tarawih 4 raka'at di mana olehnya surat An-Naba' dibagi menjadi 4 bagian untuk bacaan surat setelah surat Al-Fatihah di masing-masing raka'at, yaitu:
- Bagian 1 : ayat 1-11
- Bagian 2 : ayat 12-20
- Bagian 3 : ayat 21-30
- Bagian 4 : ayat 31-40
Hmm, sebetulnya ada beberapa pola yang dapat dijadikan sebagai metode dalam menghafal surat An-Naba' tinggal disesuaikan dengan kemampuan yang akan menghafalnya. Oke deh, pada kasus Leka kali ini aku akan mencoba 2 metode di atas. Semoga Leka dapat memahaminya dan akhirnya bisa hafal surat An-Naba' secara mutqin (hafalan yang kuat dan mantap). Aamiin. ^,^
Artikel terkait:
- a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar