10 Agustus 2016

Hasil Tes Konsumsi Pertalite Di Yamaha Mio J

Yamaha Mio J
Yamaha Mio J

Pada kesempatan kali ini aku akan menceritakan tentang hasil tes konsumsi bahan bakar jenis pertalite oktan 90 pada sepeda motor matic Yamaha Mio J. Sebelumnya sepeda motor matic ini sudah aku lakukan uji coba untuk konsumsi bahan bakar jenis premium dan pertamax, kali ini adalah giliran bahan bakar jenis pertalite.

Sebagai informasi, di sekitar tempatku (Lampung) hanya ada tiga jenis bahan bakar bensin, yaitu premium, pertalite dan pertamax yang semuanya adalah produk Pertamina. Hmm, sebetulnya ada juga sih bahan bakar produk AKR, tapi ya itu, letak stasiun pengisian bahan bakarnya hanya ada di jalan lintas kabupaten, di mana bukan rute perjalananku sehari-hari, hehehehe.

Oh iya, pada tes kali ini spesifikasi sepeda motor yang digunakan mengalami perubahan pada ban belakang dan oli mesin, di mana pada kedua tes sebelumnya spesifikasi dan kondisi sepeda motor masih standar pabrik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada paragraf berikut.

Spesifikasi dan kondisi kendaraan:
-  Yamaha Mio J, tertulis di STNK bulan 9 tahun 2012
-  jarak tempuh di odometer sekitar 17500 kilometer
-  kondisi mesin standar
-  kompresi mesin 9,3:1
-  oli mesin Pertamina Fastron Techno 10W-40
-  busi standar pabrik
-  bahan bakar pertalite oktan 90
-  velg original standar pabrik
-  ban depan, tube type, IRC NF59 70/90-14M/C 34P
-  ban belakang, tubeless, FDR Sport XR Evo 90/80-14 49P
-  bobot pengendara (ditambah barang) sekitar 50 kilogram

Selama masa pengujian, sepeda motor dikendarai dengan berbagai macam gaya sesuai dengan mood pengendara, dikendarai pada kondisi jalan dalam kota dan luar kota, kecepatan rata-rata sekitar 60 kilometer per jam, dan kecepatan paling tinggi pada 95 kilometer per jam. Hmm, oke deh, berikut kronologi pengujiannya.

Pertama, isi penuh bahan bakar jenis pertalite oktan 90 pada sepeda motor, dan jangan lupa catat odometer-nya. Odometer pada awal tes menunjukkan angka 17510,6.

struk pembelian pertalite (awal)
struk pembelian pertalite (awal)
odometer awal = 17510,6
odometer awal = 17510,6

Setelah 3 hari berjalan, aku kembali ke stasiun pengisian bahan bakar milik Pertamina untuk mengisi kembali bahan bakar jenis pertalite oktan 90 secara penuh. Dan pada pembelian kali ini adalah sebanyak 3,05 liter seharga Rp.21.655,-. Oh iya, odometer menunjukkan angka 17666,5.

odometer akhir = 17666,5
odometer akhir = 17666,5
struk pembelian pertalite (akhir)
struk pembelian pertalite (akhir)

Nah, dari data-data di atas dapat dihitung:

jarak tempuh  =  angka odometer akhir - angka odometer awal
jarak tempuh  =  17666,5 - 17510,6
jarak tempuh  =  155,9 kilometer

konsumsi rata-rata per liter  =  jarak tempuh / volume isi ulang
konsumsi rata-rata per liter  =  155,9 / 3,05
konsumsi rata-rata per liter  =  51,1147541

jika dibulatkan satu desimal menjadi 51,1 kilometer per liter.

2 komentar:

  1. saya pakai pertamax cuma tembus 1:47.. pakai pertalite bisa 1:50,5
    motor Mio J '12, oli PFT 10W40, busi Autolite, ban depan Michelin Pilot sport 70/90-14, belakang merk sama ukuran 80/90-14

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok konsumsi pertamax di bawah pertalite yah?
      hmm, kalau pertalite bisa dikatakan sama lah dengan tes yang aku lakukan di atas, hanya selisih 0,6 km.
      tapi waktu aku tes konsumsi pertamax bisa sampai 59,8 kpl lho. (tapi oli masih yamalube belum pakai pft). ^,^

      Hapus