28 November 2015

Membuat Sebuah Ide Menjadi Sebuah Karya (Yang Menguntungkan)

Diagram Alur
Diagram Alur

Sebuah karya adalah hasil dari rangkaian proses yang diawali dari sebuah ide. Lalu bagaimana ide bisa muncul? Ya, ide bisa muncul dari pemikiran baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Muncul karena disengaja maksudnya ide tersebut muncul karena rangsangan, dorongan, permintaan atau desakan dari diri kita sendiri atau dari orang lain.

Sebagai contoh, anda sedang berada di dalam suatu kegiatan diskusi atau rapat dalam suatu kelompok, organisasi atau perusahaan. Pada suatu sesi dalam kegiatan tersebut biasanya pemimpin diskusi atau rapat akan bertanya kepada peserta diskusi atau rapat, "Ada ide?", "Bagaimana solusinya?", atau pertanyaan lain yang tujuannya meminta pendapat, saran atau solusi sebagai jalan keluar untuk memecahkan suatu masalah. Dari sinilah akan muncul ide dari peserta diskusi atau rapat.

Lantas bagaimana ide bisa muncul dari pemikiran yang tidak disengaja? Contohnya begini, ketika anda sedang duduk melamun, lalu terjadi peristiwa yang berlangsung di hadapan anda tanpa diminta, dengan melihat peristiwa tersebut tiba-tiba di pikiran anda muncul sebuah ide. Nah, apabila ide sudah muncul artinya langkah awal telah berhasil dilakukan. Langkah pertama ini sangat mudah dilakukan, aku yakin semua orang pasti bisa melakukannya.

Kemudian kita masuk pada langkah kedua, yaitu konsep. Konsep adalah rancangan atau gambaran proses yang dikembangkan dari sebuah ide. Bisa dikatakan konsep adalah jalan cerita yang menceritakan suatu perjalanan yang bermula dari suatu ide sehingga berakhir pada suatu tujuan tertentu. Pada langkah ini terjadi banyak pemikiran yang didasarkan pada teori dan pengalaman yang disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.

Langkah ketiga adalah terbentuknya sebuah purwarupa atau yang lebih dikenal dengan 'prototype'. Purwarupa adalah realisasi awal atau bentuk awal nyata yang dihasilkan dari konsep yang telah dirancang kemudian dipraktekkan. Purwarupa yang dihasilkan pada langkah ini adalah purwarupa versi alpha atau 'alpha prototype' yang merupakan bentuk jadi pertama suatu konsep.

Nah, sampai langkah ketiga diharapkan paham dan mengerti, karena pada langkah selanjutnya akan dibagi menjadi dua kategori, yang pertama adalah kategori untuk koleksi pribadi (private collection) dan yang kedua adalah kategori untuk orientasi bisnis (business oriented).

Oke, sekarang kita masuk pada kategori pertama, yaitu kategori koleksi pribadi atau private collection. Setelah terbentuk purwarupa versi alpha pada langkah sebelumnya kemudian dengan melakukan perbaikan dan penyesuaian yang dirasa telah cocok dan tepat, maka karya atau produk akhir akan tercipta. Karena pada kategori ini bersifat pribadi atau perseorangan maka proses perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan akan bersifat sederhana dan hanya dilakukan untuk melayani dan memenuhi kebutuhan pribadi atau perseorangan. Kemudian pada langkah selanjutnya bersifat opsional, boleh dilakukan atau tidak, yaitu hak cipta.

Untuk kategori kedua adalah kategori orientasi bisnis atau business oriented. Setelah terbentuk purwarupa versi alpha pada langkah sebelumnya, dilanjutkan dengan pembentukan purwarupa versi beta atau 'beta prototype', yaitu bentuk jadi dengan sedikit perbaikan dari purwarupa versi alpha setelah dilakukan pengujian oleh pihak internal. Purwarupa versi beta biasanya dirilis ke publik sebagai produk uji coba yang tujuannya untuk memperkenalkan produk, mencari kelemahan produk yang belum diketahui, mengetahui apakah produk sesuai dengan kebutuhan pengguna dan melihat respon pasar atas munculnya produk tersebut. Langkah ini disebut dengan nama promosi demo.

Setelah masa promosi demo berakhir akan tercipta rilis akhir dari produk yang telah diuji ke publik tersebut serta dengan perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan yang dikenal dengan nama 'final release' atau 'final version' yang merupakan produk akhir yang akan diproduksi secara massal.

Langkah selanjutnya adalah pendaftaran hak cipta, paten dan merk dagang. Proses ini dilakukan dengan mendaftarkan produk tersebut pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Kemudian langkah selanjutnya adalah proses produksi massal. Setelah proses produksi selesai dan produk siap dipasarkan, sekarang adalah tugas bagian pemasaran atau marketing untuk memasarkan produk tersebut. Setelah langkah demi langkah dijalankan akan sampai pada langkah terakhir yaitu berupa keuntungan, terlebih jika dari awal sebuah ide ditujukan untuk mendapatkan keuntungan atau profit.

Rangkaian kegiatan yang telah dijelaskan di atas dimulai dari sebuah langkah mudah dan sederhana, yaitu sebuah ide. Dan apakah anda berani membuat sebuah ide menjadi sebuah karya (yang menguntungkan)?

2 komentar: